Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan http://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK <hr /> <table class="data" style="height: 100%; width: 100%;" width="100%" bgcolor="#E9E9E9"> <tbody> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Nama Jurnal</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><strong>Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Singkatan</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><strong><em>JPKMK<br /></em></strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Abbrevation</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><em><strong>J. Pengabdi. Kpd. Masy. Kesehat.</strong></em></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Prefix DOI</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">-</td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Online ISSN</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20210816281306913"><strong>2807-3134</strong></a></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Frekuensi Terbitan</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><strong>4x Setahun (April, Juli, September, Desember)</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Biaya</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Lihat <strong><a href="http://www.jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/authorfee"> APC</a></strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Penerbit</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Notokusomo Yogyakarta</td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Indexing</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><a href="https://scholar.google.com/scholar?hl=en&amp;as_sdt=0%2C5&amp;q=jurnal+keperawatan+notokusumo&amp;btnG=">Google Scholar</a> | <a href="https://onesearch.id/Search/Results?filter[]=repoId:IOS3428">OneSearch</a> | ROAD | Base</td> </tr> </tbody> </table> <p style="text-align: justify;"><strong>Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan </strong>adalah Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat yang diterbitkan oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) STIKES Notokusumo.Merupakan jurnal ilmiah dari hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dosen. Jurnal ini dikemas secara padat dan berisi, sehingga mudah dipahami oleh pembaca dari kalangan akademis dan umum. Jurnal ini merupakan implementasi hasil penelitian.</p> <p style="text-align: justify;">Redaksi <strong>Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan</strong>, mengundang para peneliti, akademisi dan para praktisi untuk bersama menuangkan gagasan dan pemikirannya mengenai upaya dalam mengimplementasikan keilmuan di masyarakat. </p> Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Notokusumo Yogyakarta en-US Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan 2807-3134 Edukasi untuk Pencegahan Tindakan Perudungan di Lingkungan Sekolah Dasar http://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/413 <p><strong><em>Abstrak: </em></strong><em>Anak-anak merupakan aset masa depan suatu bangsa. Oleh karena itu, setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah dapat menyebabkan anak-anak merasa tidak nyaman, merasa takut, dan kehilangan rasa kepercayaan diri, dan dapat berdampak pada kesehatan mental siswa. Oleh karena itu, diperlukan inisiatif untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengenali dan menangani perilaku perundungan, serta membina lingkungan sekolah yang mendukung dan saling menghormati yang kondusif untuk belajar dan kesejahteraan. Menyadari perlu upaya ini maka tim pengabdian telah mengadakan kegiatan edukasi yang menargetkan siswa kelas 5 SD Negeri 3 Tangkil, Kabupaten Sragen. Kegiatan yang dilaksanakan pada minggu kedua bulan Januari 2024 secara khusus berfokus pada peningkatan kesadaran tentang perundungan dan dampak buruknya. Kegiatan ini melibatkan sesi penyuluhan tatap muka yang dilakukan di dalam kelas. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang perundungan dan risiko yang ditimbulkannya. Keberhasilan ini ditandai dengan adanya kenaikan skor rata-rata pada post-test sebesar 3,58 yang diambil di akhir kegiatan.</em></p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract: </em></strong><em>Children are the valuable assets of a nation's future. Therefore, every child deserves protection from violence and discrimination. Bullying that occurs in schools can cause children to feel uncomfortable, feel fear, and lose self-confidence, and can have an impact on students' mental health. Therefore, initiatives are needed to equip students with the knowledge and skills to recognize and deal with bullying behavior, as well as foster a supportive and respectful school environment that is conducive to learning and well-being. Recognizing the need for this effort, the service team has held educational activities targeting 5th grade students of SD Negeri 3 Tangkil, Sragen Regency. The activities carried out in the second week of January 2024 specifically focused on raising awareness about bullying and its adverse effects. The activity involved face-to-face counseling sessions conducted in the classroom. This activity was successful in increasing students' understanding of bullying and the risks it poses. This success was marked by an increase in the average score on the post-test of 3.58 taken at the end of the activity.</em></p> Agus Susanto Dody Mulyanto Penina Apricia Engkesa Rista Meisiana Yunitya Eka Saputri Alna Amelia Nur Windia Instreet Helnindys Guswin Copyright (c) 2025 Agus Susanto, Dody Mulyanto, Penina Apricia Engkesa, Rista Meisiana, Yunitya Eka Saputri, Alna Amelia Nur Windia, Instreet Helnindys Guswin https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-09-30 2024-09-30 4 3 1 8 Sosialisasi Pemanfaatan Obat Tradisional dalam Pencegahan Penyakit Degeneratif di Puskesmas Delitua Sumatera Utara http://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/433 <p> </p> <p><strong>Abstrak: </strong><em>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan oleh tim pengabdi dari Institut Kesehatan Deli Husada Delitua dengan tema sosialisasi pemanfaatan obat tradisional dalam pencegahan penyakit degeneratif. Kegiatan pengabdian ini dilatarbelakangi dengan banyaknya masyarakat yang datang berobat ke Puskes Delitua untuk berobat tanpa mengetahui efek samping obat yang mereka konsumsi dari puskesmas dan alternatif lain yang dapat dilakukan untuk meminimalkan timbulnya efek samping tersebut. Selain itu terkait dengan hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh seperti mengkonsumsi obat tradisonal. Metode yang dilakukan untuk kegiatan pengabdian yatu metode sosialisasi dan ceramah tentang penyakit degeneratif dan penjelasan tentang beberapa obat tradisional yang dapat dimanfaatkan dalam pencegahan penyakit degeneratif. Selain itu adanya evaluasi yang dilakukan setelah kegiatan sosialisasi berupa tanya jawab tentang penerapan obat tradisional di rumah masing-msing. Hasil kegiatan pengabdian yaitu masyarakat cukup antusias dalam menerima sosialisasi dari tim pengabdi. Masyarakat yang awalnya tidak memahami tentang penyakit degeneratif dan penggunaan obat tradisional, semakin bertambah pengetahuannya dengan adanya sosialisasi tersebut. </em></p> <p><strong>Abstract: </strong><em>Community service activities have been carried out by a team of servants from the Deli Husada Delitua Health Institute with the theme of socialisation of the use of traditional medicine in the prevention of degenerative diseases. This community service activity is motivated by the number of people who come to the Delitua Health Centre for treatment without knowing the side effects of the drugs they consume from the puskesmas and other alternatives that can be done to minimise the onset of these side effects. In addition, it is related to things that can be done to increase endurance such as consuming traditional medicine. The method used for community service activities is the method of socialisation and lectures on degenerative diseases and an explanation of some traditional medicines that can be used in the prevention of degenerative diseases. In addition, there is an evaluation carried out after the socialisation activity in the form of questions and answers about the application of traditional medicine in their respective homes. The results of the community service activities are that the community is quite enthusiastic in receiving socialisation from the service team. People who initially did not understand about degenerative diseases and the use of traditional medicine, increased their knowledge with the socialisation.</em></p> Sofia Rahmi Bunga Rimta Barus Elysa Anggara Copyright (c) 2025 Sofia Rahmi, Bunga Rimta Barus, Elsa Anggara https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-09-30 2024-09-30 4 3 9 16 Pemberdayaan Masyarakat Melalui Sosialisasi Formulary TOGA di Desa Dukuh Karanganyar http://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/434 <p><strong>Abstrak</strong><em>: </em><em>Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan tanaman yang ada di sekitar lingkungan kita yang dapat dimanfaatkan sebagai obat karena memiliki zat aktif yang berfungsi untuk mencegah dan mengobati penyakit, baik penyakit yang disebabkan oleh perubahan cuaca, maupun paparan virus dan bakteri serta mencegah penyakit dengan memperkuat sistem imun tubuh. Pemanfaatan TOGA di Desa Dukuh dinilai kurang optimal karena rendahnya pemahaman masyarakat terhadap TOGA. Kegiatan sosialisasi program dengan metode penyuluhan dengan mengenalkan formularium TOGA dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait tanaman obat keluarga. Metode ceramah secara interaktif dilakukan supaya mudah dipahami oleh peserta. Kegiatan dihadiri oleh 28 peserta dari kalangan ibu – ibu PKK dan beberapa warga desa. Untuk menilai keefektifan dari sosialiasi, maka dilakukan pretest dan posttest terkait jenis dan manfaat TOGA serta penyakit umum. Hasil menunjukkan bahwa sosialisasi ini mampu meningkatkan pemahaman masyarakat terkait tanaman obat keluarga (TOGA). Peningkatan pemahaman masyarakat terkait jenis, manfaat TOGA dan penyakit yang bisa diobati dengan TOGA adalah 15,21%.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract: </strong><em>Family Medicinal Plants (TOGA) are plants found in our surroundings that can be utilized as medicine because they contain active substances that function to prevent and treat diseases, whether caused by weather changes, exposure to viruses and bacteria, or to prevent diseases by strengthening the body's immune system. The utilization of TOGA in Dukuh Village is considered suboptimal due to the low understanding of the community regarding TOGA. The program socialization activities using the extension method by introducing the TOGA formulary were carried out to enhance the community's understanding of family medicinal plants. The interactive lecture method was used to ensure it was easily understood by the participants. The event was attended by 28 participants. To assess the effectiveness of the socialization, a pretest and post-test were conducted regarding the types and benefits of TOGA as well as common diseases. The results showed that this socialization was able to increase the community's understanding of family medicinal plants. (TOGA). The increase in public understanding regarding the types, benefits of TOGA, and diseases that can be treated with TOGA is 15.21%. </em></p> Khalisa Dhiya Amani Ajeng Rahmadhani Alida Rahmalia Damayanti Dinda Caesaria Adha Adha Aisah Kensar Nawang Wulan Sari Rauhillah Nurul Azizah Muhammad Reza Ramadhan Muhammad Labib Qotrun Niam Zulfa Kamila Al Fawwaz Nabila Luthfiana Nasywa Tashila Zahra Persada Haya Nabilah Utama Ega Rahmallia Dandi Febrian Sukamto Nasha Lulut Candrika Arifah Sri Wahyuni Copyright (c) 2025 Khalisa Dhiya Amani, Ajeng Rahmadhani, Alida Rahmalia Damayanti, Dinda Caesaria Adha Adha, Aisah Kensar Nawang Wulan Sari, Rauhillah Nurul Azizah, Muhammad Reza Ramadhan, Muhammad Labib Qotrun Niam, Zulfa Kamila Al Fawwaz, Nabila Luthfiana Nasywa, Tashila Zahra Persada, Haya Nabilah Utama, Ega Rahmallia, Dandi Febrian Sukamto, Nasha Lulut Candrika, Arifah Sri Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-09-30 2024-09-30 4 3 17 26 Optimalisasi Pengelolaan Kaki Diabetik dengan Pemantauan Gula Darah dan Edukasi Perawatan Kaki Diabetik http://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/435 <p><strong>Abstrak:</strong> <em>Diabetus militus (DM) merupakan kondisi medis yang terjadi ketika </em><em>tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan efektif. </em><em>DM sering tidak disadari oleh penderitanya sampai terjadinya komplikasi</em><em>. </em><em>Komplikasi yang sering terjadi</em><em> pada DM adalah diabetic foot ulcer. U</em><em>paya preventif untuk mengurangi peningkatan komplikasi diabetic foot ulcer maka perlu dilakukan Pemantauan gula darah dan edukasi perawatan kaki diabetik. Tujuannya untuk memantau gula darah dan meningkatkan pengetahuan perawatan kaki diabetik guna mencegah diabetic foot ulcer. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan melakukan pemeriksaan gula darah dan edukasi perawatan kaki diabetik guna mencegah diabetic foot ulcer. Peserta Kegiatan adalah lansia yang berjumlah 35 orang dan beberapa peserta menderita DM. Pengukuran gula darah dilakukan dengan menggunakan glucometer sedangkan pengukuran tingkat pengetahuan dengan memberikan kuesioner sebelum dan sesudah edukasi tentang perawatan kaki diabetic. Metode statistic yang digunakan yaitu deskriptif kategorik. Mayoritas gula darah lansia normal berjumlah 89% dan pengetahuan lansia setelah diberikan edukasi perawatan kaki diabetik mengalami peningkatan dalam kategori cukup berjumlah 40% dan baik berjumlah 14%. Pemantaun gula darah dapat membantu mengontrol gula darah dan edukasi dapat meningkatkan pengetahuan mengenai perawatan kaki diabetic.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract<em>:</em></strong><em> The decline in the physiology of the elderly will lead to health problems of degenerative non-communicable diseases such as diabetes militus. Diabetus militus (DM) is a medical condition that occurs when the body cannot produce or use insulin effectively. DM is often not realized by the sufferer until complications occur. A complication that often occurs in DM is diabetic foot ulcer. Preventive efforts to reduce the increase in complications of diabetic foot ulcer need to be carried out blood sugar monitoring and education on diabetic foot care. The goal is to monitor blood sugar and increase knowledge of diabetic foot care to prevent diabetic foot ulcers. Implementation of community service by checking blood sugar and diabetic foot care education to prevent diabetic foot ulcer. The participants of the activity were elderly people totaling 35 people. Blood sugar measurement is done using a glucometer while measuring the level of knowledge by providing questionnaires before and after education about diabetic foot care. The statistical method used is categorical descriptive. The majority of normal elderly blood sugar amounted to 89% and the knowledge of the elderly after being given diabetic foot care education increased in the category of sufficient amounting to 40% and good amounting to 14%. Blood sugar monitoring can help control blood sugar and education can increase knowledge about diabetic foot care.</em></p> Imroatul Farida Nuh Huda Christina Yuliastuti Ceria Nurhayati Setiadi Nur Muji Astuti Nisha Dharmayanti Rinarto Dedi Irawandi Copyright (c) 2025 Imroatul Farida, Nuh Huda, Christina Yuliastuti, Ceria Nurhayati, Setiadi, Nur Muji Astuti, Nisha Dharmayanti Rinarto, Dedi Irawandi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-09-30 2024-09-30 4 3 27 43 Sosialisasi Pemanfatan Teknologi dan Aplikasi Kesehatan pada Karang Taruna Padukuhan Dagan http://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/439 <p><strong>Abstrak: </strong><em>Perkembanan teknologi yang semakin cepat, sebagai generasi muda yang awas akan perkembangan ini maka pemanfaatan teknologi diharapkan bisa digunakan dengan sebaik-baiknya. Pemanfaatan teknologi ini juga sangat bermanfaat dalam bidang kesehatan, semua akses terkait permasalahan kesehatan ataupun informasi yang dibutuhkan dapat segera diakses melalui aplikasi yang dapat diunduh lewat mesih pengunduh pada gawai. Sosialisasi kepada Karang Taruna Padukuhan Dagan terkait pemanfaatan teknologi dan aplikasi kesehatan ini untuk memberikan informasi pada peserta bahwa teknologi dan aplikasi aplikasi kesehatan yang sangat muda diakses saat ini dapat membantu dalam hal kesehatan, dapat digunakan sebagai salah satu pelayanan kesehatan. Pretest dilakukan sebelum penyampaian materi. Pemberian materi sosialisasi dilakuan pada 25 peserta yaitu para nggota karangtaruna. Seluruh peserta antusias dalam menyimak materi sosialisasi yang diberikan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan Kahoot Game yang hasilnya seluruh peserta meningkat nilainya. Pelaksanaan pengabdian masyarakat terlaksana dengan baik, materi sosialiasi terkait pemanfaatan teknologi dan aplikasi kesehatan telah tersampaikan dengan baik pula.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract: </strong><em>Technological developments are increasingly rapid, as the younger generation is aware of these developments, it is hoped that the use of technology can be used as well as possible. The use of this technology is also very useful in the health sector, all access related to health problems or the information needed can be immediately accessed via an application that can be downloaded via the download machine on the device. Socialization to Karang Taruna Padukuhan Dagan regarding the use of technology and health applications is to provide information to participants that technology and health applications which are very easily accessible today can help with health matters, can be used as a form of health service. The pretest is carried out before delivering the material. Providing socialization material was carried out to 25 participants, namely Karangtaruna members. All participants enthusiastically listened to the socialization material provided. Evaluation was carried out using the Kahoot Game. The implementation of community service was carried out well, socialization material related to the use of technology and health applications was also delivered well.</em></p> Tria Harsiwi Nuul Insani Nurvita Wikansari Copyright (c) 2025 Tria Harsiwi Nuul Insani, Nurvita Wikansari https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-09-30 2024-09-30 4 3 44 50 Pelatihan Program UKS di Sekolah TK ABA 30 Kota Malang http://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/396 <p><strong>Abstrak: </strong><em>Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit membutuhkan komitmen jangka panjang, berbeda dengan upaya kuratif yang hasilnya dapat segera dirasakan. Tantangan ini sering membuat penerapannya sulit dilakukan secara konsisten, terutama di lingkungan pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Pasal 45, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) wajib dilaksanakan di sekolah untuk menunjang kesehatan siswa.</em> <em>Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di TK ABA 30 Kemantren III Bandungrejosari, Sukun, Kota Malang, yang belum memiliki UKS meskipun sering terjadi cedera ringan pada anak saat bermain. Tujuannya adalah membentuk UKS dan meningkatkan pemahaman guru tentang promosi kesehatan.</em> <em>Pendekatan yang digunakan meliputi cerita interaktif, permainan edukatif, dan kegiatan seni. Langkah-langkah kegiatan mencakup penyebaran kuesioner untuk menilai pemahaman guru, observasi fasilitas sekolah, serta edukasi mengenai konsep dan pengelolaan UKS. Setelah kegiatan, pemahaman guru tentang UKS meningkat secara signifikan. Para guru juga mampu menyusun rencana pengelolaan UKS, dan salah satu ruang kosong sekolah berhasil diidentifikasi sebagai fasilitas UKS.</em> <em>Kesimpulannya, pembentukan UKS di TK ABA 30 berhasil dilaksanakan dengan dukungan penuh dari para guru. Fasilitas ini diharapkan dapat mendukung promosi kesehatan dan pelayanan dasar, sehingga membantu tumbuh kembang anak secara optimal. </em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract: </strong><em>Health promotion and disease prevention require long-term commitment, unlike curative efforts that provide immediate results. This challenge often complicates consistent implementation, particularly in educational settings. According to Law Number 23 of 1992 Article 45, School Health Efforts (UKS) must be implemented in schools to support student health. This community service activity was conducted at TK ABA 30 Kemantren III Bandungrejosari, Sukun, Malang City, a school lacking a UKS despite frequent minor injuries during children’s play. The activity aimed to establish a UKS and improve teachers’ understanding of health promotion. The approach involved interactive stories, educational games, and art activities. Steps included distributing questionnaires to assess teachers’ understanding, observing school facilities, and providing education on UKS concepts and management. Results showed a significant improvement in teachers’ understanding of UKS after the sessions. Teachers successfully developed a UKS management plan, and a vacant school room was designated as the UKS facility. In conclusion, the UKS at TK ABA 30 was successfully established with strong teacher support. This facility is expected to enhance health promotion and basic health services, ultimately fostering children’s optimal growth and development within the school environment.</em></p> Zahid Fikri Muhammad Ari Arfianto Muhammad Rosyidul 'Ibad Khikmatul Mu'jizah Nella Natasya Nisrina Nur Nafila Copyright (c) 2025 Zahid Fikri, Muhammad Ari Arfianto, Muhammad Rosyidul 'Ibad, Khikmatul Mu'jizah, Nella Natasya, Nisrina Nur Nafila https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-09-30 2024-09-30 4 3 51 59 Deteksi Dini Hipertensi dengan Pemeriksaan Tekanan Darah pada Masyarakat Desa X, Kabupaten Banyumas http://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/440 <p><strong>Abstrak<em>:</em></strong><em> Kesehatan merupakan faktor penting untuk meningkatkan derajat kualitas hidup masyarakat. Jumlah penderita penyakit tidak menular tertinggi di Banyumas yaitu hipertensi sebanyak 173.434 orang. Faktor risiko hipertensi adalah stres, aktivitas fisik yang kurang, konsumsi makanan tidak sehat, obesitas, serta umur yang ditandai gejala klinis yaitu tekanan darah yang tidak normal (&gt;120/80 mmHg). Deteksi dini melalui pengukuran tekanan darah secara rutin menjadi upaya preventif pengelolaan risiko hipertensi. Masyarakat Desa X, Kabupaten Banyumas memiliki kasus yang sama, dimana tahun 2022 hipertensi merupakan penyakit dengan prevalensi tertinggi. Hal ini berbahaya jika tidak ditangani karena akan banyak yang menderita hipertensi sehingga tidak produktif bekerja. Tujuan: Mencegah hipertensi dan meminimalisasi tingkat keparahan hipertensi pada Masyarakat Desa X, Kabupaten Banyumas. </em><em>Metode:</em><em> Deteksi dini hipertensi melalui pemeriksaan tekanan darah dengan spigmomanometer. Hasil: Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah pada Masyarakat Desa X, Kabupaten Banyumas kepada 25 orang diperoleh hasil rata-rata tekanan </em><em>sistole</em><em> dan diastole masing-masing adalah 146 mmHg dan 83,2 mmHg.Ini menunjukkan bahwa tekanan darah di Masyarakat Desa X masih di atas normal (hipertensi). Kesimpulan: Deteksi dini hipertensi melalui pengukuran tekanan darah dan edukasi faktor risiko hipertensi pada Masyarakat Desa X merupakan langkah preventif untuk mencegah hipertensi dan meminimalisasi tingkat keparahan hipertensi Masyarakat Desa X, Kabupaten Banyumas.</em></p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> Health is an important factor in improving people's quality of life. The highest number of non-communicable disease sufferers in Banyumas, namely hypertension, was 173,434 people. Risk factors for hypertension are stress, lack of physical activity, consumption of unhealthy food, obesity, and age which is characterized by clinical symptoms, namely abnormal blood pressure (&gt;120/80 mmHg). Early detection through routine blood pressure measurement is a preventive measure for managing the risk of hypertension. The people of Village X, Banyumas Regency have the same case, where in 2022 hypertension will be the disease with the highest prevalence. This is dangerous if not treated because many people will suffer from hypertension and will not be productive at work. Objective: Prevent hypertension and minimize the severity of hypertension in the Village X Community, Banyumas Regency. Method: Early detection of hypertension through checking blood pressure with a sphygmomanometer. Results: Based on the results of measuring blood pressure in Village Community normal (hypertension). Conclusion: Early detection of hypertension through measuring blood pressure and education on hypertension risk factors in Village X Community is a preventive measure to prevent hypertension and minimize the severity of hypertension in Village X Community, Banyumas Regency.</em></p> Damairia Hayu Parmasari Suryanto Beti Pudyastuti Dewi Latifatul Ilma Copyright (c) 2025 Damairia Hayu Parmasari, Suryanto, Beti Pudyastuti, Dewi Latifatul Ilma https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-09-30 2024-09-30 4 3 60 67 Edukasi Kesehatan Reproduksi Menstruasi Hygiene Manajemen http://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/442 <p><strong>Abstrak: </strong><em>Perilaku hygiene saat menstruasi sangatlah penting dilakukan oleh wanita dengan tujuan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri sendiri baik secara fisik maupun mental. Personal hygiene saat menstruasi merupakan langkah awal untuk mewujudkan kesehatan diri karena tubuh yang bersih akan meminimalkan risiko seseorang terjangkit suatu penyakit. Wanita dengan perilaku personal hygiene yang rendah menganggap kebersihan adalah masalah yang tidak penting, hal tersebut jika dibiarkan maka akan terjadinya penyakit yang berhubungan dengan kebersihan alat genetalia. Tujuan <strong>: </strong> untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi menstruasi hygiene. Metode : Kegiatan ini dilaksanakan tiga tahap yaitu dimulai dari persiapan, selanjutnya pelaksanaan dan terakhirnya evaluasi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan tanggal 14 september 2024 di Lingkungan Ponpes Manba’ul Ulum di SMK, Gerung, Lombok Barat. Kegiatan ini diikuti oleh 60 siswi putri SMK. Teknik penyampaian materi dengan ceramah dengan memakai media yaitu proyektor dan selanjutnya pemberian leaflet pada siswa. Evaluasi dilakukan dengan memberikan kuisioner yang berisi tentang kebersihan organ reproduksi yang terdiri dari 10 pertanyaan bentuknya pilihan ganda, jika menjawab bener nilainya 2 dan jika menjawab salah nilainya 1, selanjutnya hasilnya akan dikategorikan menjadi baik,cukup dan kurang. Hasil : tingkat pengetahuan siswi-siswi sebagian besar baik sejumlah 48 (85%). Hal ini berarti penyuluhan yang dilakukan berhasil. Saran : Diharapakan ada kegiatan penyuluhan berkelanjutan dengan tema yang berbeda yang berkaitan dengan kesehatan</em>.</p> <p> </p> <p><strong>Abstract</strong><em>: Hygiene behaviour during menstruation is very important for women with the aim of maintaining their own hygiene and health both physically and mentally. Personal hygiene during menstruation is the first step to realising personal health because a clean body will minimise a person's risk of contracting a disease. Women with low personal hygiene behaviour consider hygiene to be an unimportant problem; if left unchecked, diseases related to the cleanliness of the genitals will occur. Objective: to increase adolescents' knowledge about menstrual hygiene and reproductive health. Method: This activity is carried out in three stages, starting from preparation, then implementation and finally evaluation. This service activity was carried out by the Manba'ul Ulum Islamic Boarding School Environment at SMK, Gerung, West Lombok. This activity was attended by 60 female students of SMK. The technique of delivering material with lectures using media is LCD projectors and then giving leaflets to students. The evaluation was carried out by giving a questionnaire containing about the hygiene of the reproductive organs consisting of 10 questions in the form of multiple choice, if answered correctly the value is 2 and if the wrong answer is 1, then the results will be categorized as good, sufficient and poor<strong>. </strong>Results<strong>:</strong> The level of knowledge of most students was good, a total of 48 (85%). This means that the counselling carried out was successful<strong>. </strong>Suggestion: It is hoped that there will be continuous counselling activities with different themes related to health</em>.</p> Winda Nurmayani Elisa Oktaviana Copyright (c) 2025 Winda Nurmayani, Elisa Oktaviana https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-09-30 2024-09-30 4 3 68 76 Pendidikan Kesehatan Tentang Pemantauan Perkembangan Bayi Prematur dengan Denver II Test http://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/454 <p><strong>Abstrak: </strong>Kelahiran prematur hingga saat ini masih menjadi masalah baik di negara maju maupun negara berkembang. Bayi yang terlahir prematur seringkali memberikan efek jangka panjang maupun jangka pendek. Dampak yang mungkin terjadi pada bayi yang lahir prematur adalah menurunnya kualitas hidup karena berisiko mengalami gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan di kemudian hari. Hal ini bisa menjadi faktor penyebab kecemasan orang tua untuk perkembangan anaknya. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dalam memantau perkembangan bayi terutama pada bayi premature. Metode Pengabdian Kepada Masyarakat ini yaitu pendidikan kesehatan tentang pemantauan perkembangan bayi premature dengan <em>Denver II test</em>. Peserta PKM ini adalah kader posyandu, ibu yang mempunyai bayi sebanyak 25 orang. Tempat pelaksanaan PKM yaitu di Posyandu Dusun Mudinan I dan II Desa Pajurangan Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo. Hasil kegiatan menunjukkan Peserta paham dan mampu menjelaskan kembali tentang pemantauan perkembangan bayi khususnya bayi prematur serta bisa mematau perkembangan bayinya secara mandiri sebagai deteksi dini adanya penyimpangan perkembangan pada bayi. PKM ini diharapkan bisa memberikan pemahaman dan perubahan perilaku masyarakat.</p> <p> </p> <p><strong>Abstract: </strong><em>Preterm birth is still a problem in both developed and developing countries. Babies born prematurely often have long-term and short-term impacts. The impact that may occur in babies born prematurely is a decrease in the quality of life because they are at risk of experiencing growth and development disorders later in life. This can be a contributing factor to parents' anxiety about their child's growth and development. The purpose of this Community Service (PKM) is to increase parents' knowledge in monitoring the growth and development of babies, especially in premature babies. The method of this Community Service is health education about monitoring the development of premature babies with the Denver II test. The participants of this PKM are posyandu cadres, mothers who have babies as many as 25 people. The place of PKM implementation is at the Posyandu Mudinan I and II Hamlets, Pajurangan Village, Gending District, Probolinggo Regency. The results of the activity showed that the participants understood and were able to explain again about monitoring the development of babies, especially premature babies and could monitor their babies' development independently as an early detection of developmental deviations in babies. This PKM is expected to provide understanding and changes in community behavior</em></p> Tutik Ekasari Muthmainnah Zakiyyah Copyright (c) 2025 eka sari, Muthmainnah Zakiyyah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-09-30 2024-09-30 4 3 77 83 Pendampingan Kekie: Pendampingan Keluarga dalam Peningkatan Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi http://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/456 <p><strong>Abstrak: </strong><em>Kasus kematian ibu di Kota Pekalongan meningkat dalam 3 tahun terakhir meskipun tahun 2022 terjadi penurunan menjadi 7 kasus. </em><em>Kelurahan Bandengan salah satu kelurahan wilayah pesisir utara Kota Pekalongan memiliki permasalahan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan </em><em>pendampingan ini bertujuan untuk memberikan </em><em>edukasi deteksi dini pada ibu hamil di Kelurahan Bandengan. </em><em>Metode yang digunakan saat pelaksanaan pengabdian masyarakat ini secara Community Development melalui kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan fisik (tekanan darah dan LILA). Peserta kegiatan terdiri dari 7 ibu hamil dan 6 anggota keluarga ibu hamil. Berdasarkan usia </em><em>terdapat ibu hamil berusia 17-25 tahun (28,57%), 26-35 tahun (42,86%) dan &gt;36 tahun (28,57%).</em><em> Berdasarkan gestasi terdapat ibu hamil gestasi ke-1 (57,16%), ke-2 (14,28%), ke-3 (14,28%) dan ke-4 (14,28%). Berdasarkan usia kehamilan terdapat ibu hamil trimester I (14,28%) dan trimester III (85,72%). Berdasarkan pengukuran tekanan darah, terdapat ibu hamil dengan tekanan darah tinggi (14,28%) dan tekanan darah normal (85,72%). Berdasarkan pengukuran LILA, terdapat ibu hamil dengan LILA ? 23,5 (14,28%) dan LILA &gt;23,5 (85,72%). Diharapkan edukasi mampu meningkatkan literasi bahwa selama proses kehamilan dan menjelang proses persalinan ibu hamil berisiko tinggi harus menjalani dengan perasaan menyenangan dan menjaga pola konsumsi gizi seimbang selama kehamilan.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract: </strong><em>Cases of maternal death in Pekalongan City have increased in the last 3 years, although in 2022 there will be a decrease in cases to 7 cases. Bandengan sub-district, one of the sub-districts in the northern coastal area of ??Pekalongan City, has maternal and child health problems. This mentoring activity aims to provide early detection education to pregnant women in Bandengan Village. The method used when implementing this community service is Community Development through counseling activities and physical examinations (blood pressure and LILA). The activity participants consisted of 7 pregnant women and 6 family members of pregnant women. Based on age, there are pregnant women aged 17-25 years (28.57%), 26-35 years (42.86%) and &gt;36 years (28.57%). Based on gestation, there were 1st (57.16%), 2nd (14.28%), 3rd (14.28%) and 4th (14.28%) pregnant women. Based on gestational age, there were pregnant women in the first trimester (14.28%) and the third trimester (85.72%). Based on blood pressure measurements, there were pregnant women with high blood pressure (14.28%) and normal blood pressure (85.72%). Based on LILA measurements, there were pregnant women with LILA ? 23.5 (14.28%) and LILA &gt; 23.5 (85.72%). It is hoped that education will be able to increase literacy that during the pregnancy process and before the delivery process, high-risk pregnant women must experience it with a feeling of enjoyment and maintain a balanced nutritional consumption pattern during pregnancy.</em></p> Dewi Nugraheni Restu Mastuti Yulis Indriyani Ardiana Priharwanti Isrofah Copyright (c) 2025 Dewi Nugraheni Restu Mastuti, Yulis Indriyani, Ardiana Priharwanti, Isrofah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-09-30 2024-09-30 4 3 84 93