Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK <hr /> <table class="data" style="height: 100%; width: 100%;" width="100%" bgcolor="#E9E9E9"> <tbody> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Nama Jurnal</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><strong>Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Singkatan</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><strong><em>JPKMK<br /></em></strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Abbrevation</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><em><strong>J. Pengabdi. Kpd. Masy. Kesehat.</strong></em></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Prefix DOI</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">-</td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Online ISSN</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20210816281306913"><strong>2807-3134</strong></a></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Frekuensi Terbitan</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><strong>4x Setahun (April, Juli, September, Desember)</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Biaya</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Lihat <strong><a href="http://www.jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/authorfee"> APC</a></strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Penerbit</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Notokusomo Yogyakarta</td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Indexing</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><a href="https://scholar.google.com/scholar?hl=en&amp;as_sdt=0%2C5&amp;q=jurnal+keperawatan+notokusumo&amp;btnG=">Google Scholar</a> | <a href="https://onesearch.id/Search/Results?filter[]=repoId:IOS3428">OneSearch</a> | ROAD | Base</td> </tr> </tbody> </table> <p style="text-align: justify;"><strong>Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan </strong>adalah Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat yang diterbitkan oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) STIKES Notokusumo.Merupakan jurnal ilmiah dari hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dosen. Jurnal ini dikemas secara padat dan berisi, sehingga mudah dipahami oleh pembaca dari kalangan akademis dan umum. Jurnal ini merupakan implementasi hasil penelitian.</p> <p style="text-align: justify;">Redaksi <strong>Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan</strong>, mengundang para peneliti, akademisi dan para praktisi untuk bersama menuangkan gagasan dan pemikirannya mengenai upaya dalam mengimplementasikan keilmuan di masyarakat. </p> en-US jpkmk@stikes-notokusumo.ac.id (Septiana Fathonah) lppm@stikes-notokusumo.ac.id (Technical Support) Thu, 12 Jun 2025 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.8 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Edukasi dan Motivasi Ibu Hamil Menggunakan Permainan Ular Tangga untuk Meningkatkan Pengetahuan Tentang Upaya Pencegahan Stunting https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/459 <p><strong>Abstrak: </strong><em>Stunting merupakan masalah kesehatan yang mengancam kualitas hidup penderitanya.</em><em> Kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis menyebabkan anak lebih pendek dari tinggi badan anak seusianya. </em><em>Stunting dapat menimbulkan masalah fisik berupa hambatan pertumbuhan, masalah kognitif atau kecerdasan dan juga penurunan produktifitas. Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting dapat dilakukan sedini mungkin sejak masa kehamilan. Ibu hamil merupakan calon orangtua yang harus dibekali pengetahuan tentang pengertian stunting, pencegahan stunting dan cara pemberian nutrisi pada 1000 hari pertama kelahiran. Ibu hamil juga perlu diberikan motivasi supaya dapat melakukan upaya pencegahan stunting. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang upaya pencegahan stunting sejak masa kehamilan, serta memberikan motivasi pada ibu hamil untuk semakin percaya diri dalam melakukan upaya pencegahan stunting sejak masa kehamilan</em><em>. Edukasi dilakukan dengan ceramah dan permainan ular tangga, sedangkan motivasi dilakukan dengan ceramah dan senam cinta. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang upaya pencegahan stunting dengan peningkatan skor rata-rata 12,2 yaitu dari rata-rata pre-test 74,6 meningkat menjadi 86,8. </em><em>Upaya edukasi yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan tingkat pengetahuan responden tentang upaya pencegahan stunting.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract: </strong><em>Stunting is a health problem that threatens the quality of life of its sufferers. The condition of growth failure in children due to chronic malnutrition causes children to be shorter than the height of children their age. Stunting can cause physical problems in the form of growth retardation, cognitive or intelligence problems and also decreased productivity. Efforts to prevent and overcome stunting can be done as early as possible since pregnancy. Pregnant women are prospective parents who must be equipped with knowledge about understanding stunting, preventing stunting and how to provide nutrition in the first 1000 days of birth. Pregnant women also need to be motivated so that they can make efforts to prevent stunting. The purpose of this community service activity is to provide information and increase the knowledge of pregnant women about efforts to prevent stunting since pregnancy, and provide motivation for pregnant women to be more confident in making efforts to prevent stunting since pregnancy. Education is done with lectures and snakes and ladders games, while motivation is done with lectures and love exercises. The results of the activity showed an increase in the knowledge of pregnant women about stunting prevention efforts with an increase in the average score of 12.2, from the pre-test average of 74.6 to 86.8. Education and motivation have been proven to increase the level of knowledge of respondents about stunting prevention.</em></p> Yeni Yulistanti, Angga Sugiarto, Dwi Yuliastuti Prasetyaningtyas Copyright (c) 2025 Yeni Yulistanti, Angga Sugiarto, Dwi Yuliastuti Prasetyaningtyas https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/459 Sat, 29 Mar 2025 00:00:00 +0000 Peningkatan Pengetahuan Tentang Gizi dan Stunting di Wonosari, Gunungkidul, DIY https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/481 <p><strong>Abstrak: </strong><em>Stunting merupakan problem kesehatan masyarakat yang belum dapat dituntaskan. Stunting dipengaruhi oleh minimnya pengetahuan mengenai stunting dan gizi yang baik untuk pencegahan stunting. Program pengabdian bertujuan untuk </em><em>pemahaman masyarakat tentang pentingnya asupan gizi seimbang dan suplementasi vitamin dalam mencegah stunting.</em> <em>Angka stunting di Desa Baleharjo masih tinggi. Metode </em><em>kegiatan pengabdian berupa participatory action service karena melibatkan Puskesmas Wonosari II dengan wilayah kerja Desa Baleharjo, Wonosari. Kegiatan berupa penyuluhan kepada kader dan ibu yang memiliki anak balita serta terdapat kegiatan pendampingan untuk ibu dan anak. Hasil penyuluhan menunjukkan pengetahuan mengenai (1) </em><em>hal yang harus dilakukan pada periode 1000 HPK (p-value=0,00) d</em><em>an (2) nutrisi terbaik pada MPASI untuk mencegah stunting (p-value=0,02), meningkat secara signifikan. Pengetahuan lain tidak terdapat peningkatan secara signifikan. Saran untuk pengabdian selanjutnya perlu mempertimbangkan pendampingan secara langsung dari waktu ke waktu dengan meningkatkan peran kader. Kegiatan pengabdian selanjutnya juga perlu mempertimbangkan pengukuran terhadap luaran utama berupa penurunan angka stunting ataupun perubahan perilaku. </em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract: </strong><em>Stunting is a public health problem that has not been resolved. Stunting is influenced by the lack of knowledge about stunting and good nutrition to prevent stunting. The community service program aimed to provide community knowledge related to the importance of balanced nutritional intake and vitamin supplementation in preventing stunting. The stunting rate in Baleharjo Village is still high. The community service activity method was participatory action service because we involved the Wonosari II Health Center which their working area is ??Baleharjo Village, Wonosari. Activities included counseling for cadres and mothers who have a children aged below 5 years old, and there were mentoring activities for mothers and children. The results of the counseling showed that knowledge about (1) things should to do in the 1000 FDB period (p-value = 0.00) and (2) the best nutrition in MPASI to prevent stunting (p-value = 0.02), has increased significantly. Other knowledge did not increase significantly. Suggestions for further community service need to consider direct mentoring from time to time by increasing the role of cadres. It should consider the measurement of primary outcomes such as the reduction in the number of stunted children or behavioral changes.</em></p> Dita Maria Virginia, Stephanus Satria Wira Wakitha, Handika Immanuel, Amanda Rohmahtika, Anggi Silva Travita, Jeniffer Kalyana Paramita Djunaedi, Widyatul Jannah, Veronika Giuliany Pero Copyright (c) 2025 Dita Maria Virginia, Stephanus Satria Wira Wakitha, Handika Immanuel, Amanda Rohmahtika, Anggi Silva Travita, Jeniffer Kalyana Paramita Djunaedi, Widyatul Jannah, Veronika Giuliany Pero https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/481 Sat, 29 Mar 2025 00:00:00 +0000 Pelatihan Efektif dan Komprehensive Bagi Kader dalam Rangka Zero Tuberculosis https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/484 <p><strong>Abstrak:</strong><em> Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, Provinsi Papua Tengah. Tingginya kasus TB membutuhkan pemberdayaan Kader untuk mencapai Zero Tuberculosis. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan peran aktif Kader dalam mengimplementasikan 4T (Terdaftar, Terdiagnosis, Terobati, Terpantau). Metode pelatihan yang digunakan mencakup penyampaian materi secara interaktif, diskusi kelompok, serta simulasi kasus untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader dalam skrining serta pemantauan pasien TB. Selain itu, pendampingan dilakukan melalui supervisi langsung, monitoring berkala, dan evaluasi kinerja kader guna memastikan implementasi 4T berjalan secara optimal. Sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah 36 kader dari Desa Wanggar Sari, Kecamatan Wanggar, yang berperan sebagai ujung tombak dalam upaya eliminasi TB di komunitas mereka. Hasil pengabdian masyarakat terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan dari 8 orang (22,22%) bernilai baik setelah pelatihan menjadi 28 orang (77,78%) dan keterampilan kader terkait penanganan TB nilai baik setelah pelatihan dari 12 orang (33,33%) menjadi 28 orang (77,78%). Penerapan 4T oleh kader juga terbukti efektif dalam meningkatkan jumlah pasien yang terdaftar, terdiagnosis, terobati, dan terpantau dengan baik.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract:</strong><em> Tuberculosis (TB) is an infectious disease that is a public health problem in Central Papua Province. The high number of TB cases requires cadre empowerment to achieve Zero Tuberculosis. The aim of community service is to increase the capacity and active role of cadres in implementing the 4Ts (Registered, Diagnosed, Treated, Monitored). The training methods used included interactive material delivery, group discussions, and case simulations to improve cadres' understanding and skills in screening and monitoring TB patients. In addition, assistance is provided through direct supervision, periodic monitoring, and evaluation of cadre performance to ensure optimal implementation of the 4Ts. The targets of this service activity are 36 cadres from Wanggar Sari Village, Wanggar Sub-district, who act as the spearhead in TB elimination efforts in their community. The community service results showed a significant increase in knowledge from 8 people (22.22%) with good grades after training to 28 people (77.78%) and cadres' skills related to TB handling with good grades after training from 12 people (33.33%) to 28 people (77.78%). The application of the 4Ts by cadres was also shown to be effective in increasing the number of patients registered, diagnosed, treated, and monitored properly.</em></p> Sukatemi, Ester, Ardiansa Copyright (c) 2025 Sukatemi, Ester, Ardiansa https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/484 Sat, 29 Mar 2025 00:00:00 +0000 Pengendalian Stress Wanita Sehat Produktif (Westif) untuk Menurunkan Risiko Keparahan PMS di Desa Sumbang https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/496 <p><strong>Abstrak: </strong><em>Premenstruasi Sindrom merupakan salah satu gejala fisik dan psikologis yang dialami oleh Wanita Usia Subur dan dialami menjelang prementruasi. PMS dapat menggangu produktivitas dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Ada kaitan tingkat stress dan lama penggunaan kontrasepsi dengan kejadian PMS. Pentingnya diberikan pengendalian stress melalui komunitas wanita sehat dan produktif (WESTIF) untuk menurunkan keparahan PMS. Lokasi pelaksanaan kegiatan dilakukan di Puskesmas 1 Sumbang Kabupaten Banyumas. Khalayak sasaran dalam kegiatan ini yaitu WUS berjumlah 26 orang. Metode pendekatan yang dilakukan yaitu mengaplikasikan pengendalian stress untuk menurunkan keparahan menggunakan pendekatan pembentukan kelompok Wanita sehat dan produktif (WESTIF) melalui kegiatan aktifitas fisik serta pembentukan kelompok sebaya melalui komunitas wanita sehat dan produktif untuk meningkatkan keterampilan melalui pendidikan aktivitas fisik.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract: </strong><em>Premenstrual Syndrome is one of the physical and psychological symptoms experienced by women of childbearing age and is experienced before premenstruation. PMS can interfere with productivity and interfere with daily activities. There is a relationship between stress levels and duration of contraceptive use with the incidence of PMS. It is important to control stress through healthy and productive women's communities (WESTIF) to reduce the severity of PMS. The location of the activity was carried out at Puskesmas 1 Sumbang, Banyumas Regency. The target audience for this activity is WUS, totaling 26 people. The approach method used is applying stress control to reduce severity using the approach of forming healthy and productive women's groups (WESTIF) through physical activity activities and forming peer groups through healthy and productive women's communities to improve skills through physical activity education.</em></p> Colti Sistiarani, Bambang Hariyadi, Leni Maryati Copyright (c) 2025 Colti Sistiarani, Bambang Hariyadi, Leni Maryati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/496 Sat, 29 Mar 2025 00:00:00 +0000 Edukasi dan Pelaksanaan Senam Hipertensi pada Kelompok Prolanis di Puskesmas Cisadea Kota Malang https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/533 <p><strong>Abstrak: </strong><em>Hipertensi adalah penyebab utama kematian di dunia</em>. <em>Kota Malang menduduki peringkat ke-3 tertinggi di Jawa Timur dengan prevalensi hipertensi sebanyak 26,69%. Pada tahun 2023, penderita hipertensi di Puskesmas Cisadea Kota Malang mencapai 7.332 pasien. Konsumsi natrium yang berlebihan menjadi salah satu faktor terjadinya hipertensi. Selain itu, faktor usia juga memengaruhi akan terjadinya hipertensi, karena pada seseorang yang sudah lanjut usia sering terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri sehingga menyebabkan kerja jantung yang meningkat. Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi kepada masyarakat akan pentingnya perubahan gaya hidup, pengembangan pendidikan, dan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah berupa kegiatan penyuluhan yang menggunakan media poster dan leaflet tentang manfaat senam hipertensi serta melakukan senam hipertensi bersama yang dilakukan di halaman Puskesmas Cisadea. Terdapat pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan senam hipertensi. Kegiatan pengabdian berupa penyuluhan ini, dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Melalui penyuluhan yang dihadiri oleh 35 orang, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat akan manfaat dari senam hipertensi. Hasil yang diperoleh dari 35 orang, terdapat 3 orang yang tekanan darahnya menurun dan 3 orang lainnya tekanan darahnya meningkat. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan senam hipertensi baru dilakukan satu kali dan pengukuran tekanan darah dilakukan tepat setelah melakukan senam hipertensi.</em></p> <p> </p> <p style="text-align: justify;"><strong>Abstract: </strong><em>Hypertension is the leading cause of death in the world. Malang City is ranked 3rd highest in East Java with a hypertension prevalence of 26.69%. In 2023, hypertension patients at the Cisadea Health Center in Malang City reached 7,332 patients. Excessive sodium consumption is one of the factors for hypertension. In addition, the age factor also affects the occurrence of hypertension, because in someone who is elderly there is often thickening and stiffness of the arterial walls, causing increased heart work. Therefore, it is necessary to educate the community about the importance of lifestyle changes, education development, and community knowledge about hypertension. The method used in this service activity is in the form of counseling activities using poster and leaflet media about the benefits of hypertension exercises and conducting joint hypertension exercises carried out in the Cisadea Health Center yard. There are blood pressure measurements before and after doing hypertension exercises. This service activity in the form of counseling was carried out for 3 consecutive days. Through counseling attended by 35 people, it is expected to increase public knowledge of the benefits of hypertension exercises. The results obtained from 35 people, there were 3 people whose blood pressure decreased and 3 other people whose blood pressure increased. This can occur because hypertension exercises have only been done once and blood pressure measurements are taken right after doing hypertension exercises.</em></p> Laili Badriya, Zidni Imanurrohmah Lubis, Rizal Septian Copyright (c) 2025 Laili Badriya, Zidni Imanurrohmah Lubis, Rizal Septian https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/533 Sun, 30 Mar 2025 00:00:00 +0000 Inisiasi Posyandu Remaja Melalui Pembentukan Duta APD (Anti Penyakit Degeneratif) https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/509 <p><strong>Abstrak: </strong>Kejadian penyakit degeneratif yang merupakan bagian dari Penyakit Tidak Menular (PTM), masih menjadi penyebab utama kematian di dunia dan banyak wilayah Indonesia. Sementara itu, upaya pencegahan penyakit degeneratif yang bersentuhan dengan kelompok umur remaja masih jarang dilakukan seperti pembentukan Posyandu Remaja, termasuk di Desa Sungai Duren. Belum terdapat pos kesehatan yang memberikan pelayanan peduli remaja di Desa Sungai Duren, sementara terdapat banyak remaja bermukim (mahasiswa usia di bawah 21 tahun) dengan beragam gaya hidup yang berisiko terhadap penyakit degeneratif. Kegiatan dilaksanakan pada bulan September tahun 2024 di Desa Sungai Duren melalui 3 pertemuan pada minggu pertama, minggu kedua dan minggu ketiga. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan menginisiasi pos pelayanan terpadu yang peduli kesehatan remaja (posyandu remaja) untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan serta kemampuan remaja dalam mencegah terjadinya penyakit degeneratif serta menyebarluaskan kemampuan yang mereka miliki kepada masyarakat di lingkungan tempat tinggal sebagai upaya menekan pertambahan kasus penyakit degeneratif melalui pembentukan Duta Anti Penyakit Degeneratif (Duta APD) di Desa Sungai Duren. Kegiatan yang dilakukan meliputi pemberian edukasi, pengembangan keterampilan mempraktikkan gaya hidup CERDIK serta pendampingan menjadi Duta APD. Hasil kegiatan terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan pada peserta antara sebelum dan sesudah kegiatan PPM (p=0,000). Sebanyak 80% peserta PPM merasakan peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang penyakit degenerative dan menyatakan sikap siap menjadi Duta APD di lingkungan tempat tinggal.</p> <p><strong>Abstract:</strong><em> The incidence of degenerative diseases, which are part of Non-Communicable Diseases (PTM), is still the main cause of death in the world and in many parts of Indonesia. Meanwhile, efforts to prevent degenerative diseases in contact with the adolescent age group are still rarely carried out, such as the establishment of Youth Posyandu, including in Sungai Duren Village. There is no health post that provides youth care services in Sungai Duren Village, while there are many residential teenagers (students under 21 years of age) with various lifestyles who are at risk of degenerative diseases. This community service activity aims to initiate an integrated service post that cares about adolescent health (adolescent posyandu) to increase the understanding, skills and abilities of adolescents in preventing the occurrence of degenerative diseases and to disseminate their abilities to the community in their living environment in an effort to suppress the increase in cases of degenerative diseases. through the formation of Anti-Degenerative Disease Ambassadors (APD Ambassadors) in Sungai Duren Village. Activities carried out include providing education, developing skills to practice the CERDIK lifestyle and mentoring to become APD Ambassadors. The results of the activity showed a significant difference in knowledge among participants between before and after the PPM activity (p=0.000). As many as 80% of PPM participants felt an increase in knowledge and understanding about degenerative diseases and expressed an attitude of being ready to become APD Ambassadors in their living environment.</em></p> <p> </p> Adila Solida, Andy Amir, Evy Wisudariani, Fajrina Hidayati, Rizalia Wardiah Copyright (c) 2025 Adila Solida, Andy Amir, Evy Wisudariani, Fajrina Hidayati, Rizalia Wardiah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/509 Sun, 30 Mar 2025 00:00:00 +0000 Edukasi Kesehatan Tentang Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit Hipertensi https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/455 <p><strong>Abstrak:</strong><em> Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular dengan jumlah kasus yang terus meningkat. Penderita hipertensi disertai komplikasi penyakit penyerta akan meningkatkan mortalitas dan morbiditas akibat gangguan kardiovaskular tersebut. Pentingnya pelayanan kesehatan primer dan tenaga kesehatan dalam menciptakan kesadaran masyarakat agar berperan aktif dalam menyelenggarakan pendidikan kesehatan tentang hipertensi. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hipertensi, cara penanganan dan pencegahan hipertensi. Metode yang digunakan adalah penyuluhan kesehatan melalui ceramah, tanya jawab dengan menggunakan media leaflet serta demonstrasi cara pembuatan obat tradisional. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan peserta sangat aktif dalam mengikuti kegiatan</em><em> dan adanya peningkatan pemahaman peserta tentang hipertensi, pencegahan dan penanganan hipertensi</em><em>. Sebanyak 7 orang (16%) terdeteksi mengalami hipertensi. Penting dilakukan penyuluhan secara rutin agar dapat </em><em>merubah gaya hidup masyarakat yang sebelumnya kurang sehat menjadi sehat dan teratur.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract:</strong><em> Hypertension is one of the cardiovascular diseases with an increasing number of cases. Hypertension sufferers accompanied by complications of comorbidities will increase mortality and morbidity due to cardiovascular disorders. The importance of primary health services and health workers in creating public awareness to play an active role in organizing health education about hypertension. The purpose of community service activities is to increase public understanding of hypertension, how to handle and prevent hypertension. The method used is health education through lectures, questions and answers using leaflets and forcing traditional medicine making methods. The results of community service activities show that participants are very active in participating in activities and there is an increase in participant understanding of hypertension, prevention and treatment of hypertension. A total of 7 people (16%) were found to have hypertension. It is important to carry out counseling routinely in order to change the lifestyle of the community from previously unhealthy to healthy and regular</em></p> Sethiana Dewi Ruben, Santalia Banne Tondok, Suningsih Suabey, Yoel Halitopo, Rosdiana Tandiola, Marleona Sawamanay, Nuriati Sarlota Auparai Copyright (c) 2025 Sethiana Dewi Ruben, Santalia Banne Tondok, Suningsih Suabey, Yoel Halitopo, Rosdiana Tandiola, Marleona Sawamanay, Nuriati Sarlota Auparai https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/455 Sun, 30 Mar 2025 00:00:00 +0000 Skrining dan Pendidikan Kesehatan Mental pada Remaja SMA Negeri 11 Kupang https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/532 <p><strong>Abstrak: </strong><em>Fenomena permasalahan remaja di era Revolusi Industri 4.0 perlu mendapat perhatian yang serius, tidak sedikit masalah yang diciptakan oleh remaja sebagai dampak dari perkembangan teknologi yang berimplikasi kepada perkembangan remaja. Masa remaja merupakan masa kritis dalam siklus perkembangan seseorang dan masa krusial untuk perkembangan social, emosional dan kesejahteraan mental</em><em>. </em><em>Untuk mencegah timbulnya dampak tersebut, perlu dilakukan deteksi dini pada remaja untuk mengidentifikasi factor resiko dan factor protektif sehingga remaja dapat melewati masa ini dengan optimal serta remaja mampu menjadi individu dewasa yang matang baik fisik maupun psikisnya. Kegiatan dilaksanakan di SMAN 11 Kupang dengan 3 sesi diantaranya </em><em>sesi 1. brainstorming. Sesi 2 Pendidikan Kesehatan, sesi ke 3 skrining kesehatan jiwa. Hasil yang diperoleh antara lain sebanyak 36 responden dari 55 remaja (56%) mengalami gejala neurosis dan yang umum terjadi pada remaja SMAN 11 Kota Kupang adalah kecemasan. 5 responden dari 55 remaja (9 %) mengalami gangguan adiksi. Gangguan Adiksi yang terjadi pada remaja lebih berkaitan dengan game online dan adiksi internet. 24 dari 55 remaja (44%) mengalami masalah gangguan psikotik, dan perlu penelusuran untuk menentukan masalah psikotik yang terjadi pada remaja, namun hasil ini memberikan gambaran adanya gangguan pada kemampuan remaja untuk berpikir jernih, menanggapi emosi, memiliki persepsi yang tidak biasa, memiliki delusi dan berperilaku tidak sesuai. 31 responden dari 55 remaja (56%) mengalami PTSD. PTSD yang dirasakan oleh remaja adalah kehilangan, perilaku impulsives dan agresif. Rencana selanjutnya, perlu dilakukan pengabdian masyarakat terkait edukasi berbasis bimbingan konseling kesehatan mental pada remaja terhadap perubahan perilaku remaja di SMAN 11 Kupang.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract:</strong> <em>The phenomenon of adolescent problems in the Industrial Revolution 4.0 era needs serious attention. Not a few problems are created by adolescents as a result of technological developments that have implications for adolescent development. Adolescence is a critical period in a person's development cycle and a crucial period for social, emotional and mental well-being development. To prevent these impacts, early detection is needed in adolescents to identify risk factors and protective factors so that adolescents can go through this period optimally and adolescents are able to become mature adults both physically and mentally. The activity was carried out at SMAN 11 Kupang with 3 sessions including session 1. Brainstorming. Session 2 health education, session 3 mental health screening. The results obtained included 36 respondents out of 55 adolescents (56%) experiencing symptoms of neurosis and what is common in adolescents at SMAN 11 Kupang City is anxiety. 5 respondents out of 55 adolescents (9%) experience addiction disorders. Addiction disorders that occur in adolescents are more related to online games and internet addiction. 24 out of 55 adolescents (44%) experienced psychotic disorders, and it is necessary to investigate to determine the psychotic problems that occur in adolescents, but these results provide a picture of disturbances in the ability of adolescents to think clearly, respond to emotions, have unusual perceptions, have delusions and behave inappropriately. 31 respondents out of 55 adolescents (56%) experienced PTSD. PTSD felt by adolescents is loss, impulsive and aggressive behavior. The next plan is to conduct research related to the influence of education based on mental health counseling guidance on adolescents on changes in adolescent behavior at SMAN 11 Kupang.</em></p> Awaliyah Muslimah Suwetty, Yohana Teodosia Setu, Meldy Emry Lede, Joli R Nubatonis, Jenifer Lopes, Jidro R.Nautu Copyright (c) 2025 Awaliyah Muslimah Suwetty, Yohana Teodosia Setu, Meldy Emry Lede, Joli R Nubatonis, Jenifer Lopes, Jidro R.Nautu https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/532 Sun, 30 Mar 2025 00:00:00 +0000 Penilaian Kualitas Data Individu Rekam Medis Elektronik https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/449 <p><strong>Abstrak: </strong><em>Rekam medis elektronik diharapkan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan pasien. Efektifitas dan efisiensi implementasi sistem informasi dapat dilihat melalui kualitas data dan informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan sosialisasi kepada staff Rekam Medis dan IT Rumah Sakit mengenai cara penilaian kualitas data rekam medis elektronik berdasarakan dimensi completeness, uniqueness, validity dan accuracy. Metode yang dugunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, diskusi dan penilaian data pada rekam medis elektronik. Berdasarkan hasil pemaparan materi dan diskusi dengan staf rekam medis dan IT RS NU Tuban dimensi kelengkapan sudah sesuai karena dalam melakukan input data sudah dipastikan lengkap. Dimensi keunikan/ unique telah dipastikan bahwa untuk input data pasien dengan variabel data yang unique adalah NIK sudah sesuai, yaitu setiap 1 NIK hanya dimiliki oleh 1 orang pasien saja (tidak terjadi duplikasi) NIK. Dimensi validity dipastikan bahwa tanggal masuk rumah sakit, tanggal perawatan dan keluar rumah sakit sudah sesuai. Dimensi akurasi/ accuracy sudah sesuai dengan type/ format data. Kesimpulan dari kegiatan ini bahwa di Rumah Sakit NU Tuban kualitas data pada rekam medis elektronik sesuai dengan dimensi completeness, uniqueness, validity dan accuracy.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract: </strong><em>Electronic medical records are expected to improve the effectiveness and efficiency of patient care. The effectiveness and efficiency of information system implementation can be seen through the quality of data and information produced by the system. The purpose of this community service is to provide socialization to the Medical Records and Hospital IT staff regarding how to assess the quality of electronic medical record data based on the dimensions of completeness, uniqueness, validity and accuracy. The methods used in this activity are lectures, discussions and data assessments on electronic medical records. Based on the results of the presentation of materials and discussions with the medical records and IT staff of NU Tuban Hospital, the completeness dimension is appropriate because in inputting data it is ensured to be complete. The uniqueness dimension has been ensured that for patient data input with unique data variables, namely NIK, it is appropriate, namely that each 1 NIK is only owned by 1 patient (no duplication) NIK. The validity dimension ensures that the date of hospital admission, date of treatment and discharge from the hospital are appropriate. The accuracy dimension is in accordance with the data type/format. The conclusion of this activity is that at NU Tuban Hospital the quality of data in electronic medical records is in accordance with the dimensions of completeness, uniqueness, validity and accuracy.</em></p> Resta Dwi Yuliani, Umi Khoirun Nisak Copyright (c) 2025 Resta Dwi Yuliani, Umi Khoirun Nisak https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/449 Sun, 30 Mar 2025 00:00:00 +0000 Edukasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan pada Tim Kesehatan Himpunan Mahasiswa Keperawatan https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/516 <p><strong>Abstrak:</strong> <em>Masalah kesehatan pada kegiatan orientasi mahasiswa baru merupakan isu </em><em> yang sering kali diabaikan, padahal memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan mahasiswa. Masa orientasi melibatkan berbagai kegiatan fisik dan mental yang intens, yang dapat menyebabkan kelelahan, stres, dan gangguan kesehatan. Penelitian sebelumnya menyebutkan sekitar 30% mahasiswa baru mengalami stres tingkat tinggi selama masa orientasi yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) pada Tim Kesehatan Himpunan Mahasiswa Keperawatan sebagai tim kesehatan orientasi pendidikan (ORDIK) mahasiswa baru. Sasaran kegiatan ini terdiri dari ketua dan pengurus Himpunan Mahasiswa Keperawatan sebanyak 10 orang di Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pertama mengukur pengetahuan peserta tentang P3K (pre test) menggunakan kuesioner, kedua memberikan edukasi tentang P3K khususnya pada kasus yang sering terjadi pada mahasiswa baru yang sedang menjalani orientasi, dan ketiga mengukur kembali pengetahuan peserta tentang P3K (post test) menggunakan kuesioner. Hasil analisis univariat didapatkan lebih dari separuh peserta (80%) mempunyai pengetahuan dengan kategori kurang dan setelah diberi edukasi tentang P3K didapatkan lebih dari separuh peserta (60%) mempunyai pengetahuan dengan kategori baik. Edukasi P3K memberikan dampak langsung yaitu peningkatan pengetahuan P3K pada tim kesehatan.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract:</strong><em> Health problems during new student orientation activities are an issue that is often ignored, even though it has a significant impact on student welfare. The orientation period involves a variety of intense physical and mental activities, which can cause fatigue, stress, and even health problems. Previous research states that around 30% of new students experience high levels of stress during the orientation period which has a negative impact on mental and physical health. This community service implementation aims to provide First Aid for Accidents (P3K) education to the Nursing Student Association Health Team as the educational orientation health team (ORDIK) for new students. The targets for this activity consisted of the chairman and administrators of the Nursing Student Association, 10 people at Tribhuwana Tunggadewi University. The method of implementing community service activities is carried out in three stages, first measuring participants' knowledge (pre test), second providing education about First Aid, and third measuring participants' knowledge again about First Aid (post test) using questionnaire. The univariate analysis showed that 80% knowledge in the poor category and 60% had knowledge in the good category. First aid education has a direct impact, namely increasing knowledge about first aid in the health team.</em></p> Ani Sutriningsih, Vita Maryah Ardiyani, Wahyu Dini Metrikayanto, Rachmat Chusnul Choeron Copyright (c) 2025 Ani Sutriningsih, Vita Maryah Ardiyani, Wahyu Dini Metrikayanto, Rachmat Chusnul Choeron https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/516 Sun, 30 Mar 2025 00:00:00 +0000