Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan
https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK
<hr /> <table class="data" style="height: 100%; width: 100%;" width="100%" bgcolor="#E9E9E9"> <tbody> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Nama Jurnal</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><strong>Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Singkatan</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><strong><em>JPKMK<br /></em></strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Abbrevation</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><em><strong>J. Pengabdi. Kpd. Masy. Kesehat.</strong></em></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Prefix DOI</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">-</td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Online ISSN</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20210816281306913"><strong>2807-3134</strong></a></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Frekuensi Terbitan</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><strong>4x Setahun (April, Juli, September, Desember)</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Biaya</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Lihat <strong><a href="http://www.jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/authorfee"> APC</a></strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Penerbit</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Notokusomo Yogyakarta</td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="width: 106.391px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;">Indexing</td> <td style="width: 361.609px; height: 18px; font-family: times, serif; font-size: 12pt;"><a href="https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+keperawatan+notokusumo&btnG=">Google Scholar</a> | <a href="https://onesearch.id/Search/Results?filter[]=repoId:IOS3428">OneSearch</a> | ROAD | Base</td> </tr> </tbody> </table> <p style="text-align: justify;"><strong>Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan </strong>adalah Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat yang diterbitkan oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) STIKES Notokusumo.Merupakan jurnal ilmiah dari hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dosen. Jurnal ini dikemas secara padat dan berisi, sehingga mudah dipahami oleh pembaca dari kalangan akademis dan umum. Jurnal ini merupakan implementasi hasil penelitian.</p> <p style="text-align: justify;">Redaksi <strong>Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan</strong>, mengundang para peneliti, akademisi dan para praktisi untuk bersama menuangkan gagasan dan pemikirannya mengenai upaya dalam mengimplementasikan keilmuan di masyarakat. </p>Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Notokusumo Yogyakartaen-USJurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan2807-3134Penyuluhan Anti Kusta Puskesmas Srondol, Kota Semarang
https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/420
<p><em>Penyakit kusta menjadi masalah baik di</em></p> <p><strong>Abstrak: </strong><em>Penyakit kusta menjadi masalah baik di dunia maupun di Indonesia. WHO melaporkan bahwa Indonesia menduduki posisi nomor 3 di dunia dalam penyumbang kasus kusta setelah India dan Brazil. {endidikan kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan dalam keadaan sadar dalam menciptakan kesempatan bagi suatu masyarakat yang senantiasa belajar untuk memperbaiki kesadaran (literacy), keterampilan (life skills) serta meningkatkan pengetahuan demi kepentingan kesehatannya. Sehingga dalam hal ini, penting untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat. </em>Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah berupa kegiatan penyuluhan secara satu arah<em>. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan dilakukannya penyuluhan anti kusta memberikan dampak positif kepada masyarakat disekitar Puskesmas Srondol, Kota Semarang. Melalui penyuluhan yang dihadiri oleh 30 orang ini, meningkatkan pemahaman para audience mengenai penyakit kusta.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract: </strong><em>Leprosy is a problem both globally and in Indonesia. WHO reports that Indonesia is the third largest contributor of leprosy cases in the world after India and Brazil. {Health education is a conscious process of creating opportunities for a learning community to improve literacy, life skills and knowledge for the benefit of their health. So in this case, it is important to provide socialization to the community. The method used in the implementation of this service is in the form of counseling activities. Community service activities with anti-leprosy counseling have a positive impact on the community around the Srondol Health Center, Semarang City. Through this counseling, which was attended by 30 people, it increased the audience's understanding of leprosy.</em></p>Tegar Islami Putra
Copyright (c) 2024 Tegar Islami Putra
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-302024-07-304219Pendampingan Keluarga Binaan dalam Pencegahan dan Penanggulangan Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu
https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/405
<p><strong>Abstrak: </strong><em>Prevalensi Diabetes Mellitus di </em><em>Puskesmas padang serai </em><em>Kota Bengkulu mencapai 0,053% (120 orang), sehingga d</em><em>iperlukan Penanganan </em><em>Pe</em><em>mbinaan</em><em> kepada masyarakat melalui program intervensi, seperti Pem</em><em>eriksaan </em><em>gula darah sewaktu</em><em>, edukasi, dan </em><em>edukasi mengenai pola makan yang baik. </em><em>Implementasi kegiatan dilakukan melalui pendekatan promosi kesehatan dan pendampingan keluarga rawan gizi. </em><em>Penyuluhan </em><em>masyarakat diadakan untuk merumuskan solusi pencegahan dan penanggulangan masalah Diabetes. Selama kegiatan, keluarga menunju keluargaan antusiasme tinggi dengan mengikuti </em><em>semua kegiatan sampai selesai</em><em>, serta bersemangat me</em><em>ndengarkan penyampaian materi edukasi tentang </em><em>Diabetes. Upaya lebih lanjut me</em><em>mberikan pretest dan posttest untuk mengukur tingkat pengetahuan masyarakat</em><em>. Hasil kegiatan</em><em> masyarakat lebih memahami mengenai </em><em>diabetes. Demikian juga, kegiatan </em><em>edukasi pencegahan dan penanggulangan </em><em>diabetes</em><em> dimulai dengan perubahan gaya hidup dan pola makan sehat. Kesimpulan manfaat dari penyuluhan tentang pencegahan dan penanggulangan </em><em>Diabetes</em><em> sangat membantu dalam meningkatkan kesehatan lansia.</em></p> <p><strong>Abstract: </strong><em>The prevalence of Diabetes Mellitus in Padang Serai Community Health Center, Bengkulu City reached 0.053%. (120 people) Guidance treatment is needed for the community through intervention programs, such as random blood sugar checks and education about good eating patterns. Activities are implemented through a health promotion approach and assistance to nutritionally vulnerable families. Community outreach was held to formulate solutions for preventing and overcoming Diabetes problems. During the activity, families showed high enthusiasm by participating in all activities until completion and were enthusiastic about listening to the delivery of educational material about Diabetes. Further efforts provided a pretest and posttest to measure the level of community knowledge. Results of the activity. people understand more about diabetes. Likewise, educational activities to prevent and control diabetes begin with lifestyle changes and a healthy diet. In conclusion, the benefits of counseling about the prevention and management of diabetes are very helpful in improving the health of the elderly.</em></p> <p> </p>Demsa SimbolonAdelia Bella SaputriAyu ErlianBembi JonatanFebriandini AdhaHerlia AmiaIkat Tri HawaniInayah Amira ZahrahIrma Ayu Pola PakpahanIstianingsihJessicaMuhammad Ferdian Akri PratamaPutri SalsabillaRepki Trinda PutriWinda AgnestaYunandhia Rainissa
Copyright (c) 2024 Demsa Simbolon, Adelia Bella Saputri, Ayu Erlian, Bembi Jonatan, Febriandini Adha, Herlia Amia, Ikat Tri Hawani, Inayah Amira Zahrah, Irma Ayu Pola Pakpahan, Istianingsih, Jessica, Muhammad Ferdian Akri Pratama, Putri Salsabilla, Repki Trinda Putri, Winda Agnesta, Yunandhia Rainissa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-302024-07-30421018Pelaksanaan Program Dokter Kecil Sebagai Upaya Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Siswa MIN 1 Tanah Datar
https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/347
<div> <pre><strong><span lang="EN-US">Abstrak: </span></strong><em><span lang="EN-US">Perilaku hidup bersih dan sehat sangat penting dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan terutama bagi anak-anak usia sekolah dasar yang mudah terserang oleh penyakit. Kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat masih rendah pada usia anak Sekolah Dasar. Untuk itu perlu adanya Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dapat membantu menjaga kesehatan anak usia sekolah salah satunya yaitu program Dokter Kecil. Tujuan dari program dokter kecil ini adalah untuk meningkatkan kemampuan untuk berperilaku dengan cara yang bersih dan sehat, meningkatkan kesehatan peserta didik, dan menciptakan lingkungan yang sehat sehingga proses belajar mengajar yang berkualitas dapat dicapai. Kegiatan ini dilakukan di MIN 1 Tanah Datar dengan jumlah siswa 30 orang yang berasal dari kelas tiga sampai kelas 6. Metode kegiatan ini yaitu dengan ceramah, tanya jawab dan demonstrasi. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu penyuluhan kesehatan, pembersihan toga dan uks, pemeriksaan kesehatan diri dan teman dengan pemeriksaan kuku, pengecekan tinggi badan dan berat badan. <br /><br /></span></em></pre> <p><strong>Abstract: </strong><em>Clean and healthy living behavior is very important in everyday life so that it can improve the quality of health, especially for elementary school age children who are easily attacked by disease. Awareness of clean and healthy living behavior is still low among elementary school children. For this reason, there is a need for a School Health Business Program (UKS) that can help maintain the health of school-aged children, one of which is the Little Doctor program. The aim of this little doctor program is to improve the ability to behave in a clean and healthy manner, improve the health of students, and create a healthy environment so that a quality teaching and learning process can be achieved. This activity was carried out at MIN 1 Tanah Datar with a total of 30 students from grades three to grade 6. The method of this activity was lecture, question and answer and demonstration. The activities carried out are health education, cleaning gowns and toilets, health checks for yourself and your friends by checking your nails, checking your height and weight.</em></p> <pre> </pre> </div>Monica WulandariYufi Latmini Lasari
Copyright (c) 2024 Monica Wulandari, Yufi Latmini Lasari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-302024-07-30421933Pemberdayaan Perempuan Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks
https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/418
<p><strong>Abstrak: </strong><em>Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang memiliki dampak serius terhadap kesehatan perempuan di seluruh dunia. Meskipun demikian, kanker serviks dapat dideteksi secara dini melalui berbagai metode pemeriksaan seperti tes Pap smear dan tes HPV. Namun, pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker serviks masih rendah, terutama di daerah-daerah pedesaan dan perkotaan dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan. Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan dalam hal peningkatan pengetahuan dan kesadaran mengenai kanker serviks serta pentingnya deteksi dini menjadi sangat penting. </em><em>Kegiatan</em><em> ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemberdayaan perempuan dalam upaya deteksi dini kanker serviks melalui kegiatan penyuluhan. Kegiatan penyuluhan dilakukan terhadap Kelompok PKK Melati 3 dan Melati 4 Kelurahan Timbulharjo, dengan melibatkan 35 peserta. Hasil </em><em>pelaksanaan kegiatan</em><em> menunjukkan bahwa terjadi peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan sikap peserta setelah mengikuti kegiatan penyuluhan.</em><em> Pengetahuan yang baik meningkat dari 45,7% menjadi 85,7% sedangkan sikap yang positif mengingkat dari 68,6% menjadi 88,6%.</em><em> Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan perempuan dalam upaya deteksi dini kanker serviks melalui kegiatan penyuluhan memiliki dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko kanker serviks, edukasi tentang tindakan pencegahan, serta mendorong perilaku sehat dan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan reproduksi.</em></p> <p> </p> <div><strong><span lang="EN-US">Abstract: </span></strong><em><span lang="IN">Cervical cancer is a disease that has a serious impact on women's health throughout the world. However, cervical cancer can be detected early through various examination methods such as the Pap smear test and HPV test. However, public knowledge and awareness about the importance of early detection of cervical cancer is still low, especially in rural and urban areas with limited access to health services. Therefore, empowering women in terms of increasing knowledge and awareness about cervical cancer and the importance of early detection is very important. This activity aims to evaluate the effectiveness of women's empowerment in efforts to detect cervical cancer early through outreach activities. Extension activities were carried out for the Melati 3 and Melati 4 PKK Groups, Timbulharjo District, involving 35 participants. The results of the implementation of the activities showed that there was a significant increase in participants' knowledge and attitudes after participating in the extension activities. Good knowledge increased from 45.7% to 85.7% while positive attitudes increased from 68.6% to 88.6%. Thus, it can be concluded that empowering women in early detection of cervical cancer through outreach activities has a positive impact in increasing public awareness of the risk of cervical cancer, education about preventive measures, as well as encouraging healthy behavior and better access to reproductive health services.</span></em></div>Ardian S. LekySry YunitaZhafarina Nastiti JundillahNurul Baiti JannatiRuwantoLinda LailaNi Luh Dewi YulianiNurramadhaniYuniar WardaniIchtiarini Nurullita Santri
Copyright (c) 2024 Ardian S. Leky, Sry Yunita, Zhafarina Nastiti Jundillah, Nurul Baiti Jannati, Ruwanto, Linda Laila, Ni Luh Dewi Yuliani, Nurramadhani, Yuniar Wardani, Ichtiarini Nurullita Santri
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-302024-07-30423444Gamifikasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas pada Kelompok Remaja
https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/392
<p><strong>Abstrak: </strong><em>Remaja merupakan kelompok rentan mengalami maslah kesehatan reproduksi dan seksualitas. Hal tersebut disebabkan karena pada tahap perkembangan organ reproduksi telah mencapai optimal namun secara psikososial remaja belum mampu mengemban tanggung jawab reproduksi yang sesuai dengan norma. Guna mencegah perilaku kesehatan seksual yang kurang sehat pengabdi memberikan pendidikan kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi dan sekualitas diberikan secara terstruktur selama 3 jam di SMAN Bali Mandara pada 1 Desember 2023. Tim pengabdi merupakan perawat, mahasiswa keperawatan, psikology, dan pekerja social. Materi yang diberikan terkait organ reproduksi pria dan Wanita, penyakit menular seksual, batasan privasi, fakta dan mitos terkait seksualitas. Metode diberikan dengan ceramah, permainan dengan media flashcard, simulasi jarak fisik, demonstrasi alat kontrasepsi, dan eksplorasi perasaan dengan mentimeter.Hasil penelitian tampak peserta antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Peserta dapat berpartisipasi aktif menanyakan dan mengungkapkan perasaan terkait topik yang dianggap tabu pada aspek seksualitas. Inovasi gamifikasi dalam pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas pada remaja sangat bermanfaat meningkatkan sikap, pengetahuan serta mendorong keterbukaan.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract: </strong><em>Adolescents are a vulnerable group experiencing reproductive health and sexuality problems. This is because at the stage of development the reproductive organs have reached optimality, but psychosocially, adolescents are not yet able to carry out reproductive responsibilities in accordance with norms. In order to prevent unhealthy sexual health behavior, we provide reproductive health education. Reproductive health and quality education was given in a structured manner for 3 hours at SMAN Bali Mandara on December 1 2023. The service team consisted of nurses, nursing students, psychologists and social workers. The material provided is related to male and female reproductive organs, sexually transmitted diseases, privacy limits, facts and myths related to sexuality. The method was given using lectures, games using flashcards, physical distance simulations, demonstrations of contraceptives, and exploration of feelings with a meter. The results of the research showed that participants enthusiastically participated in the activity from start to finish. Participants can actively participate in asking and expressing feelings regarding topics that are considered taboo in aspects of sexuality. Gamification innovation in reproductive health and sexuality education for adolescents is very useful in improving attitudes, knowledge and encouraging openness.</em></p>Ni Kadek Diah PurnamayantiMade Bayu Oka WidiartaEmilia van Eeten
Copyright (c) 2024 Ni Kadek Diah Purnamayanti, Made Bayu Oka Widiarta, Emilia van Eeten
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-302024-07-30424552Pendidikan Kesehatan Tentang Anemia dan Pemberian Tablet Tambah Darah di SMPN 1 Jatibarang
https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/410
<p><strong>Abstrak: </strong><em>Salah satu permasalahan kesehatan yang sering dihadapi remaja adalah anemia, suatu kondisi di mana tubuh kekurangan zat besi yang dapat berdampak pada pertumbuhan, energi, dan kemampuan konsentrasi. Salah satu tanda keberhasilan pengobatan anemia pada anak perempuan ialah Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dalam mingkatkan kadar darah. Sekitar 1,3% anak perempuan yang menggunakan Tablet Tambah Darah (TTD), menurut data Riskesdas 2018 yang menunjukkan bahwa 80,9% remaja putri mendapatkannya di sekolah. Tujuan dari program KKN yang dilakukan oleh mahasiswa STIKES Indramayu adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa/</em><em> siswi</em><em>SMPN 1 Jatibarang tentang anemia</em><em>.</em><em> Metode pendidikan Kesehatan ini menggunakan ceramah langsung dan menggunakan media poster</em><em>.</em> <em>Hasil menunjukkan bahwa presentase pengetahuan peserta pada pendidikan kesehatan tentang anemia pada remaja dan pemberian tablet tambah darah untuk anemia sebelum pemaparan materi ialah 42%, dan setelah pemaparan materi mengalami kenaikan sebesar 58% menjadi 100%. Berdasarkan nilai tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditargetkan sebelumnya</em><em>.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract: </strong><em>One of the health problems that teenagers often face is anemia, a condition where the body lacks iron which can impact growth, energy and ability to concentrate.</em> <em>One sign of successful treatment of anemia in girls is giving blood supplement tablets (TTD). Only 1.3% of teenage girls use Blood Supplement Tablets (TTD), according to 2018 Riskesdas data which Demonstrates that 80.9% of teenage girls get them at school. T</em><em>he aim of the KKN program carried out by STIKES Indramayu students is to increase the understanding and knowledge about anemia of students at SMPN 1 Jatibarang. This health education method uses direct lectures and uses poster media. The results showed that the percentage of participants' knowledge of health education about anemia in adolescents and the administration of blood supplement tablets for anemia before the presentation of the material was 42%, and after the presentation of the material it increased by 58% to 100%. Based on this value, the success indicators that were previously targeted have been achieved.</em></p>Bambang EryantoDwi Friska Azhari2Desy FatmawatyGhina CantikaAsep WiraprajaDea RisaRegina Ayu PratiwiSiska Permata SariSatrio Gilang PratamaLiyana EpriliantiSintiawatiVina Sindia MaharaniMaya Puspita SariSheila NurbasiyaLu’lu MauzahDewi SukarneeRobi
Copyright (c) 2024 Bambang Eryanto, Dwi Friska Azhari2, Desy Fatmawaty, Ghina Cantika, Asep Wirapraja, Dea Risa, Regina Ayu Pratiwi, Siska Permata Sari, Satrio Gilang Pratama, Liyana Eprilianti, Sintiawati, Vina Sindia Maharani, Maya Puspita Sari, Sheila Nurbasiya, Lu’lu Mauzah, Dewi Sukarnee, Robi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-302024-07-30425361Pelayanan Stimulasi Perkembangan Anak
https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/423
<p><strong>Abstrak: </strong><em>Perkembangan balita merupakan suatu proses yang perlu dipantau dalam pencapaiannya. Perkembangan anak terutama balita supaya dapat optimal maka dilakukan stimulasi perkembangan anak meliputi motoric kasar, motoric halus, personal social dan bahasa. Pelayanan stimulasi perkembangan anak dilakukan di Pedukuhan Krapyak Wetan Panggungharjo Sewon Bantul DI Yogyakarta bertujuan untuk meningkatkan perkembangan anak usia 3-72 bulan pada motorik kasar, motorik halus, personal sosial dan bahasa. Metode yang digunakan dengan melakukan skrinning perkembangan anak terlebih dahulu menggunakan lembar KPSP, selanjutnya dilakukan stimulasi perkembangan sesuai usia anak didampingi oleh orang tua atau pengasuh. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini diperoleh bahwa hasil skrining perkembangan didapatkan ada 23 anak sesuai dengan perkembangan, 8 anak perkembangan meragukan dan 1 anak dengan kemungkinan penyimpangan. Dari hasil identifikasi dilakukan stimulasi perkembangan baik motoric kasar, motoric halus, persona; social; dan bahasa dengan melibatkan orang tua/pengasuh dan kader. Evaluasi dari kegiatan stimulasi perkembangan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi orang tua/pengasuh untuk melaksanakan di rumah.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract: </strong><em>Toddler development is a process that needs to be monitored in its achievement. In order to optimize the development of children, especially toddlers, stimulation of child development includes gross motor, fine motor, personal social and language. Child development stimulation services are carried out at the Krapyak Wetan Panggungharjo Hamlet, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta. The method used is to screen the child's development first using the KPSP sheet, then stimulate development according to the child's age accompanied by parents or caregivers. The results obtained from this activity were that the results of developmental screening found that there were 23 children according to development, 8 children with doubtful development and 1 child with possible deviations. From the results of the identification, stimulation of the development of both gross motor, fine motor, persona was carried out; social; and language by involving parents/caregivers and cadres. Evaluation of this developmental stimulation activit</em><em>y provides knowledge and skills f</em><em>or parents/caregivers to carry out at home</em>.</p>Tri AriniRahmita Nuril AmaliaFindy AzhariYuniz MarshaRetno Palupi
Copyright (c) 2024 Tri Arini, Rahmita Nuril Amalia, Findy Azhari, Yuniz Marsha, Retno Palupi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-302024-07-30426269Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembekalan Pengembangan dan Pemberdayaan Hipertensi
https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/386
<p><strong>Abstrak: </strong><em>Hipertensi merupakan penyakit berbahaya yang seringkali tidak menunjukkan gejala apapun dan dapat menyebabkan masalah lain seperti timbulnya penyakit jantung, stroke, bahkan kematian. Hasil laporan di Wilayah Kerja Puskesmas Kahuripan, tepatnya di </em><em>kelurahan Kahuripan, Gunung Roay 1 RT 03 RW 14 </em><em>pada tahun 2023 ditemukan 17 kasus hipertensi. Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, maka perlu dilakukan pengembangan dan pengorganisasian kegiatan bagi penderita hipertensi. Dalam melakukan pengembangan dan pengorganisasian masyarakat di Gunung Roay 1 RT 03 RW 014, kelompok kami memiliki perencanaan yang bertujuan untuk mengembangkan masyarakat dan juga untuk mengurangi masalah peningkatan angka hipertensi. Upaya pemberdayaan masyarakat yang akan kami lakukan adalah dengan melakukan penanaman seledri di setiap rumah warga RT 03, khususnya bagi penderita hipertensi. Upaya ini kami lakukan dengan menjalin kerjasama dengan kader RT 03</em><em>.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract:</strong> <em>Hypertension is a dangerous disease that often does not show any symptoms and can cause other problems such as the onset of heart disease, stroke, and even death. The results of the report in the Kahuripan Health Center Working Area, precisely in the Kahuripan village, Gunung Roay 1 RT 03 RW 14 in 2023 found 17 cases of hypertension. As a form of concern for public health, it is necessary to develop and organize activities for people with hypertension. In developing and organizing the community in Gunung Roay 1 RT 03 RW 014, our group has planning that aims to develop the community and also to reduce the problem of increasing hypertension rates.The community empowerment effort that we will do is by planting celery in every RT 03 community house, especially for people with hypertension. We make this effort by establishing a partnership with RT 03 cadres.</em></p>Sahrul RahmanRaisha AzzahraSalma HanifahSyofiqoh Aurellia MusharyatiSilvi RodiaGina RahmayaniAimawar RahmawatiAndy Muharry
Copyright (c) 2024 Silvi Rodia, Sahrul Rahman, Aimawar Rahmawati, Raisha Azzahra, Gina Rahmayani, Salma Hanifah, Syofiqoh Aurellia Musharyati, Andy Muharry
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-302023-07-30427079Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular Sebagai Komorbid Utama Kematian Akibat Covid-19 Melalui Ibu Cerdik
https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/421
<p><strong>Abstrak: </strong><em>Pada masa pandemik COVID-19, salah satu kelompok yang berisiko mengalami risiko kematian tinggi jika terpapar infeksi virus corona adalah mereka yang memiliki penyakit bawaan tertentu atau Komorbid. Rate kematian tertinggi tercatat di Sumatera Selatan yaitu 6,14 persen per 100 kasus.</em> <em>Berdasarkan penelitian sebelumnya di Indralaya diketahui persentase penyakit tidak menular seperti hipertensi mencapai 30%, dimana responden proporsi penderita hipertensi pada perempuan diketahui sebanyak 26,7%. Sasaran pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 15 orang ibu yang tinggal di desa Tunas Aur dan bersedia mengikuti kegiatan edukasi. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah pemberdayaan para khalayak sasaran melalui edukasi Gerakan ibu CERDIK. Media edukasi yang digunakan pada Gerakan ibu CERDIK berupa buku saku dan health promotion calender. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan media yang digunakan dapat meningkatkan pengetahuan ibu.</em> <em>Media visual yang dikaitkan dengan kegiatan sehari-hari berupa kalender dinilai efektif karena ibu dan keluarga akan terus terpapar edukasi pendidikan kesehatan saat melihat kalender sehingga kegiatan pendidikan kesehatan dapat terus berjalan.</em> <em>Pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat dalam penyebaran informasi pencegahan penyakit tidak menular sebagai komorbid covid-19. Masyarakat bisa melanjutkan kegiatan pencegahan PTM dengan gerakan CERDIK yang dilakukan bersama-sama misalnya membuat kawasan tanpa asap rokok dan senam bersama.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstract: </strong><em>During the COVID-19 pandemic, one of the groups at risk of experiencing a high risk of death if exposed to corona virus infection are those who have non-communicable diseases </em><em>(NCDs) or </em><em>comorbidities. The highest death rate was recorded in South Sumatra, namely 6.14 percent per 100 cases. Based on previous research in Indralaya, the percentage of </em><em>NCDs</em><em> such as hypertension reached 30%, where the proportion of female respondents with hypertension was known to be 26.7%. The targets for this </em><em>activity</em> <em>were</em><em> 15 mothers in Tunas Aur village and willing to take part in educational activities. The method used in this activity </em><em>was</em><em> empowering the target audience through CERDIK Mother Movement. The educational media used in the CERDIK mothers' movement are pocket books and health promotion calendars. The results of this service activity show that the media used can increase the knowledge of mothers.</em> <em>Visual media in the form of calendars that are connected to everyday activities are thought to be helpful because they allow </em><em>mothers</em><em> and families to continue receiving health education while they gaze at the calendar. </em><em>This activity can</em><em> spread knowledge on preventing </em><em>NCDs</em><em> as </em><em>comorbid of</em> <em>covid-19</em><em>. The community can </em><em>continue this</em><em> CERDIK movement to prevent NCDs, such as establishing smoke-free zones and exercise.</em></p>YeniAmrina RosyadaDini Arista PutriDitia Fitri Arinda
Copyright (c) 2024 YENI YENI, Amrina Rosyada, Dini Arista Putri, Ditia Fitri Arinda
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-302024-07-30428089Edukasi Pemilihan Pangan Kemasan yang Aman dan Literasi Siswa SMA Terhadap Label Pangan
https://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/409
<p><strong><em>Abstrak: </em></strong><em>Remaja Indonesia memiliki permasalahan gizi ganda. Penyebab masalah tersebut dikaitkan dengan perubahan gaya hidup, diantaranya banyak mengkonsumsi pangan olahan kemasan. Edukasi terhadap literasi label pangan olahan kemasan dapat meningkatkan kemampuan remaja dalam memilih camilan yang aman dan sehat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman remaja dalam membaca label pangan. Kegiatan ini bertempat di MAN 6 Jakarta dengan jumlah peserta 30 siswa/i. Kegiatan dilakukan dengan tiga tahap, yakni 1) Perizinan dan persiapan materi; 2) Pelaksanaan edukasi, yakni melakukan pretest, proses edukasi, dan posttest; 3) Pengolahan data dan laporan kegiatan. Secara umum, edukasi berhasil dilakukan dengan adanya kenaikan rata-rata skor pengetahuan terkait dengan label pangan dari 7.5 menjadi 9. Serta perubahan positif pada perilaku responden dalam penerapan cek ‘KLIK’ (Cek Kadaluarsa, Label pangan, Informasi gizi, dan Kemasan) sebelum membeli pangan olahan terkemas. Kedepannya, diharapakan adanya kegiatan serupa dengan target peserta yang lebih luas.</em></p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract: </em></strong><em>Indonesian adolescents had multiple nutritional problems. The cause of the problem is associated with lifestyle changes, including consuming a lot of packaged processed food. Education on literacy of packaged processed food labels can improve adolescents' ability to choose safe and healthy snacks. The purpose of this activity was to increase adolescents' understanding in reading food labels. This activity took place at MAN 6 Jakarta with 30 students participating. The activity was carried out in three stages, 1) Permitting procedures and material preparation; 2) Implementation of education (conducting pretest, education process, and posttest; 3) Data processing and activity reports. In general, the activity was successful with an increase in the average knowledge score related to food labels from 7.5 to 9. As well as positive changes in respondents' behavior in implementing 'KLIK' checks (Check Expiration, Food Label, Nutritional Information, and Packaging) before buying packaged processed food. In the future, hoped that there will be similar activities with a wider target audience.</em></p>Armita AthenniaDahlia NurdiniAmiroh
Copyright (c) 2024 Armita Athennia, Dahlia Nurdini, Amiroh
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-302024-07-30429096