Pendidikan Teman Sebaya Melalui Pemberdayaan Remaja dalam Pencegahan Stunting Sejak Prekonsepsi

Peer Education Through Empowering Adolescents in Stunting Prevention Since Preconception

Authors

  • Erna Kusumawati Universitas Jenderal Soedirman
  • Setiyowati Rahardjo Universitas Jenderal Soedirman
  • Colti Sistiarani Universitas Jenderal Soedirman

Keywords:

pendidikan, remaja, stunting

Abstract

Abstrak: Remaja merupakan salah satu fokus program penurunan stunting, apabila remaja memahami tentang kesehatan reproduksi, tidak menikah dini dan memahami status gizi untuk mencegah anak yang dilahirkan mengalami stunting. Desa Datar merupakan salah satu lokus stunting intervensi spesifik dan sensitive sudah dilakukan pada kelompok risiko stunting yaitu dan masih ditemukan kasus stunting setiap tahunnya dan masih ada pernikahan di usiakurang dari 20 tahun. Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode participatory community service yang diikutioleh 32 remaja di Desa Datar Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Alternatif pemecahan masalah melaluipendidikan dan pemberdayaan peran kelompok remaja dalam upaya pencegahan stunting sejak prekonsepsi dengan media modul, poster dan dan pembentukan kelompok sebaya. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan skor pretestpengetahuan sebesar 8,03 dan meningkat pada posttes sebesar 8,84. Ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudahdiberikan pendidikan teman sebaya melalui pemberdayaan remaja putri dalam pencegahan stunting sejak prekonsepsi, p value = 0,000 < ? (0,05). Pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat dalam penyebaran informasi tentangtentang penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, penyiapan kesehatan pranikah, kesehatan prakonsepsi, peran remaja dalam mencegah stunting dan pengukuran status gizi untuk deteksi stunting dan diharapkan adanyapemberdayaan kelompok remaja dalam pencegahan stunting.

 

Abstract: Adolescents are one of the focuses of the stunting reduction program, if adolescents understand reproductive health, do not marry early and understand nutritional status to prevent children born with stunting. Desa Datar is one of the specific and sensitive intervention loci for stunting that has been carried out in the stunting risk group, namely stunting cases are still found every year and there are still marriages at the age of less than 20 years. This service used the participatory community service method which was attended by 32 youths in Datar Village, Sumbang District,Banyumas Regency. Alternative problem solving through education and empowering the role of youth groups in efforts to prevent stunting since preconception with media modules, posters and the formation of peer groups. The results of thecommunity service showed that the knowledge pretest score was 8.03 and increased in the posttest by 8.84. There is adifference in knowledge before and after being given peer education through empowering young women in preventingstunting since preconception, p value = 0.000 < ? (0.05). This community service benefits in disseminating information about preparing for family life for adolescents, preparing premarital health, preconception health, the role ofadolescents in preventing stunting and anthropometric measurements for stunting detection and it is hoped that there will be empowerment of youth groups in stunting prevention.

References

BKKBN. 2017. Survei Kependudukan, Keluarga Berencana, Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pembangunan Keluarga di Kalangan Remaja Indonesia. Jakarta.

BKKBN. 2022. Strategi Implementasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2021-2024.

Chasanah, S. .. 2016. “Analysis of reproductive health knowledge of nutrient intake with nutritional status in adolescent girls.” Journal of Health Sciences Samodra 7(2):142–48.

Dieny, Fillah Fithra, Ayu Rahadiyanti, dan Dewi Marfu’ah Kurniawati. 2019. Gizi Prakonsepsi. Jakarta: Bumi Medika.

Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. 2021. Profil Kesehatan Tahun 2020. Purwokerto.

Faradila, Ovi Eka, Mury Kuswari, dan Nazhif Gifari. 2020. “Perbedaan Pemilihan Makanan dan Faktor yang Berkaitan pada Remaja Putri di SMA Daerah Kota dan Kabupaten.” Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya 3(2):103. doi: 10.21580/ns.2019.3.2.3406.

Rahman, Rahman, Wahyu Sopandi, Rani Nurcita Widya, dan Rasi Yugafiati. 2019. “Literacy in The Context of Communication Skills for The 21st Century Teacher Education in Primary School Students.” International Journal of Science and Applied Science: Conference Series 3(1):101. doi: 10.20961/ijsascs.v3i1.32462.

Santrock. 2012. Adolescence: Perkembangan Remaja. Enam. Jakarta: Erlangga.

Sari, Hesti Permata, Endo Dardjito, dan Dian Anandari. 2016. “Anemia Gizi Besi Pada Remaja Putri Di Wilayah Kabupaten Banyumas.” Jurnal Kesmas Indonesia 8(1):15–33.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2021. “Peraturan presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.” (1).

Suryani. 2021. “Efektivitas Metode Peer Educator Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kader Dalam Pencegahan Stunting Di Kota Malang.” Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia 7(1):11–18.

Downloads

Published

2023-12-30

How to Cite

Erna Kusumawati, Rahardjo, S., & Sistiarani, C. . (2023). Pendidikan Teman Sebaya Melalui Pemberdayaan Remaja dalam Pencegahan Stunting Sejak Prekonsepsi: Peer Education Through Empowering Adolescents in Stunting Prevention Since Preconception. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan, 3(4), 14–22. Retrieved from http://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/306

Issue

Section

Articles