Peningkatan Kemandirian Keluarga Melalui Pemberdayaan Penanganan Perilaku Agresif Pre Hospital pada Orang Kelainan Jiwa

Enhancement of Family Independence Through Empowerment to Handle Pre Hospital Aggressive Behavior in People Mental Disorders

Authors

  • Wittin Khairani Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
  • Nunuk Sri Purwanti Jurusan Keperawatan Politekkes Kemenkes Yogyakarta
  • Tri Prabowo Jurusan Keperawatan Politekkes Kemenkes Yogyakarta

Keywords:

pemberdayaan, keluarga, perilaku agresif, prehospital

Abstract

Abstrak: Kasus gangguan jiwa berat di Indonesia terdapat di Aceh, Sulawesi Selatan, Bali, dan Jawa Tengah menduduki kasus tertinggi khususnya di Yogyakarta. Tingginya kasus jiwa tersebut tentu membutuhkan penanganan yang terpadu, berkesinambungan dan keterlibatan dari semua pihak. Yang sangat berperan penting adalah keluarga dalam memberikan intervensi pada anggota keluarga dengan kelainan jiwa. Salah satu tindakan yang disarankan untuk mencegah terjadi kelainan jiwa menjadi berat adalah keluarga diberdayakan dalam penanganan perilaku agresif sebelum dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. Kegiatan pemberdayaan dilaksanakan selama 4 hari pada tanggal 5 s/d 8 September 2022 di Puskesmas Kasihan I, DI Yogyakarta. Sasaran kegiatan adalah 25 kepala keluarga. Tahapan kegiatan ini meliputi pengumpulan data, menggunakan strategi komunikasi, informasi, edukasi dengan menerapkan pemberdayaan keluarga dengan metode komunikasi dan simulasi dari setiap penanganan yang diberikan pada orang dengan kelainan jiwa. Hasil Kegiatan terdapat peningkatan kemandirian peran aktif kepala keluarga sebesar 72% sampai dengan 96% dari jumlah kepala keluarga sebagai peserta pemberdayaan. Hasil yang didapatkan pemberdayaan keluarga dapat meningkatkan kemandirian keluarga dalam mengurangi perilaku agresif pada orang dengan kelainan jiwa sebelum dibawa ke Rumah Sakit Jiwa.

 

Abstract: Most severe mental disorders in Yogyakarta, Aceh, South Sulawesi, Bali and Central Java. The high number of mental cases certainly requires integrated, continuous handling and involvement from all parties. The family plays a very important role in providing interventions for family members with mental disorders. One of the recommended actions to prevent mental disorders from becoming severe is for the family to be empowered in handling aggressive behavior before being taken to a mental hospital. The empowerment activities were carried out for 4 days from 5 to 8 September 2022 at the Kasihan I Health Center, Special Region of Yogyakarta. The target of the activity is 25 heads of families. The stages of this activity include administration preparation, data collection, using communication strategies, information, education with health education methods in implementing family empowerment with a simulation method of every treatment given to people with mental disorders. The results an increase in the independence of the active role of the head of the family by 72% to 96% of the number of heads of families as empowerment participants. The role of the family through empowerment to reduce aggressive behavior in people with mental disorders before being taken to a mental hospital.

References

Friedman, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Praktek (5th ed.). EGC.

Keliat, Anna Budi, & Akemat. (2010). Model Praktik Keperawatan Jiwa Profesional (10th ed.). Salaba Humanike.

Muhith, & Abdul. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa: Teori dan Aplikasi. Andi Offset.

NANDA. (2014). Diagnosa Keperawatan?: Definisi Dan Klasifikasi 2009-2011 (Tiar Estu, Ester Monica, & Herdman Heather, Eds.). EGC.

Sarwono, S. W. (2009). Psikologi Sosial. Salemba Humanika.

Setyowati, S., & Arita M. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga, Konsep dan Aplikasi Kasus. Mitra Cendikia.

Cindy Tiara , Pramesti W, Pebriyani U, Alfarisi R.(2020). Hubungan Konsep Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kekambuhan Pada Paisen Skizofrenia Relationship Concept of Family Support with Recurrence Rate in Schizophrenia Artikel info Artikel history. Juni [Internet]. 2020;11(1):522–32. Tersedia pada: https://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH

Eni , K. Y., & Herdiyanto, Y. K. (2018). Dukungan Sosial Keluarga terhadap Pemulihan Orang dengan Skizofrenia (ODS) di Bali . Jurnal Psikologi Udayana 2018, Vol.5, No.2, 268 - 281.

Fauziah S, Latipun (2016) Hubungan Dukungan Keluarga dan Keberfungsian Sosial pada Pasien Skizofrenia Rawat Jalan. J Ilm Psikol Terap. 2016;04(02):140–60.

Gajali, Badar (2017) Pengaruh family psychoeducation therapy terhadap kemampuan keluarga merawat psien skizofrenia dengan halusinasi di kota Samarinda Kalimantan Timur. J Husada Mahakam. 2016;IV(3):151–61.

Kemenkes. (2020). Info Datin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI . Jakarta : Kementerian Kesehatan

Pangandaheng, (2018). Pengalaman Keluarga Merawat Klien Dengan Gangguan Jiwa (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Nanda, 2007. Nursing diagnose : definition & classification Philadelphia: NANDA International

Nasriati, R. (2017). Stigma dan Dukungan Keluarga Dalam Merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 1, APRIL 2017 , 56 - 65.

Nuraenah. 2012. Hubungan dukungan keluarga dan beban keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan riwayar perilaku kekerasan di RSJ Islam Klender Jakarta Timur. Skripsi. Diakses pada tanggal 13 Januari 2017 dari :http://webache googleusercontent. Com.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba medika.

Nursalam. 2009. Metodologi Riset Keperawatan: Pedoman Praktis Penyusunan.Surabaya : Salemba medika. Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas). (2013).

Mislianti, Dhiny Easter Yanti, Nurhalina Sari. (2021). Kesulitan Keluarga Dalam Merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Wilayah Puskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT(e-Journal).Volume 9, Nomor 4, Juli 2021 ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346 . http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan keperawatan jiwa: Teori dan aplikasi. Yogyakarta: andi offset

Rafiyah, (2011). Burden on family caregivers caring for patients with schizophrenia and its related factors. Nurse media journal of nursing, 1(1), 29-41.

Rahayuningsih (2013). Peran Keluarga Penderita Gangguan Jiwa.

Supriyo, 2008. Studi kasus bimbingan dan konseling. Semarang: Nieuw Setapak

Sukardi. 2013. Metodologi penelitian pendidikan: kompetensi dan praktiknya.Jakarta: Bumi Aksara.

Suryani, L.K. 2010. Skizofrenia. Diperoleh pada 12 Januari 2017 dari Online.Available: www. gatra.com

Tiara , C., Pramesti, W., Pebriyani, U., & Alfarisi, R. (2020). Hubungan Konsep Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kekambuhan Pada Paisen Skizofrenia. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 9, No.1, 522 - 532. doi: 10.35816/jiskh.v11i1.339.

Wawan, A. dkk. 2010. Pengetahuan, sikap, dan perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Yundari, H, dan Yunita, D (2018). Faktor yang Berhubungan Dengan Peran Keluarga Sebagai Care Giver Pasien Skizofrenia. Journal of Borneo Holistic Health Vol. 1, No.1

Yusuf, A., Tristiana, R. D., & MS, I. P. (2017). Jurnal Keperawatan Padjajaran- Volume 5 Nomor 3 Desember 2017, 302 -314.

Yosep, 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung : PT. refika Aditama

Downloads

Published

2023-12-30

How to Cite

Wittin Khairani, Sri Purwanti, N., & Prabowo, T. (2023). Peningkatan Kemandirian Keluarga Melalui Pemberdayaan Penanganan Perilaku Agresif Pre Hospital pada Orang Kelainan Jiwa: Enhancement of Family Independence Through Empowerment to Handle Pre Hospital Aggressive Behavior in People Mental Disorders. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan, 3(4), 1–13. Retrieved from http://jurnal.stikes-notokusumo.ac.id/index.php/JPKMK/article/view/310

Issue

Section

Articles